Kematian Remaja Muslim AS Bukan Kejahatan karena Kebencian
- Reuters
VIVA.co.id – Seorang remaja puteri yang tewas setelah bertengkar dengan seorang pemuda di Virginia AS ditemukan tewas. Ia baru saja pulang itikaf dan ke luar dari masjid saat terlibat pertengkaran.
Nabra Hassanen, 17 tahun, diserang pada Minggu pagi di Sterling, Virginia. Ia baru saja hendak pulang ke rumah bersama beberapa temannya. Di luar masjid, Nabra dan teman-temannya yang bersepeda terlibat pertengkaran dengan pengendara mobil, Darwin Martinez, 22 tahun, yang juga warga Sterling.
Darwin Martinez Torres sudah ditangkap oleh Polisi Virginia. Ia ditahan dengan tuduhan melakukan pembunuhan. Juru bicara Polisi Fairfax County Julia Parker mengatakan, insiden itu diawali dengan terjadinya keributan antara korban dan pelaku di jalan raya. Pelaku saat itu tengah bersepeda dan melintas diantara korban dan teman-temannya.
"Tampaknya tersangka sangat marah atas argumen di jalanan ini sehingga meningkat menjadi kekerasan mematikan," katanya dalam sebuah konferensi pers dan diberitakan Reuters, 20 Juni 2017.
Parker mengatakan tidak ada indikasi bahwa serangan di dekat masjid Komunitas Muslim Dulles dimotivasi oleh ras atau agama. Polisi mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa Martinez menggunakan ucapan rasial selama serangan tersebut.
Pertengkaran itu terjadi sekitar pukul 03.40 subuh waktu setempat. Saat itu Nabra Hassanen bersama 15 teman seusianya yang baru saja selesai melaksanakan ibadah malam di sebuah masjid. Mereka baru kembali dari sebuah restoran fast food, ujar Parker.
Kelompok remaja dan Martinez lalu terlibat keributan. Martinez yang marah menyerang anak-anak itu. Ia mengambil tongkat baseball dari dalam mobil. Sementara teman-temannya berlarian, Hassanen tertangkap oleh Martinez. Ia dipukuli, dimasukkan ke dalam mobil, dan dibuang ke sebuah telaga di wilayah Loudoun County.
Jasad Hassanen ditemukan pada Minggu, 18 Juni 2017. Hasil autopsi menunjukkan mengalami trauma di tubuh bagian atas akibat pukulan benda tumpul.