Kebakaran Apartemen di London, 58 Orang Diperkirakan Tewas
- REUTERS/Hannah McKay
VIVA.co.id – Sekitar 58 orang diperkirakan tewas atau hilang, diasumsikan tewas, menyusul terjadinya kebakaran besar yang menghanguskan seluruh lantai apartemen Grenfell Tower di London. Dan jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah.
Media Inggris, BBC, memperhitungkan, kemungkinan jumlah korban bisa mencapai 70 orang. Saat ini, proses pemulihan bangunan sedang diupayakan. Prosesnya bisa memakan waktu hingga beberapa pekan ke depan.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, menyampaikan simpatinya pada korban yang saat ini berada dalam situasi yang memprihatinkan. Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah bertemu dengan para relawan dan korban yang saat ini tak punya rumah, setelah api menghanguskan tempat tinggal mereka.
Sebelumnya, korban kebakaran mengecam usaha bantuan yang menurut mereka sangat berantakan. Melalui pernyataannya, PM May juga menyampaikan kekecewaannya.
"Sejujurnya, dukungan pada keluarga yang terdampak dan membutuhkan pertolongan serta informasi awal setelah bencana ini sangat tidak bagus," ujarnya seperti dikutip BBC, Minggu 18 Juni 2016.
Sejauh ini, baru enam korban yang berhasil diidentifikasi polisi. Tiga nama sudah dipublikasikan adalah Mohammed Alhajali, seorang pengungsi Suriah. Isaac Shawo, seorang bocah berusia lima tahun, dan Khadija Saye, seorang artis. Sekitar 19 orang masih dirawat di rumah sakit, dan 10 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Api menghanguskan apartemen Grenfell Tower yang berlokasi di London, pada Rabu dini hari, 14 Juni 2017, sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Hanya hitungan jam, api yang diperkirakan bersumber dari lantai 10 itu segera menghanguskan seluruh lantai apartemen yang berjumlah 24 lantai.
Total ada 120 flat dengan satu atau dua kamar tidur di seluruh lantai. Api berkobar selama beberapa jam, dan petugas kebakaran yang mengerahkan 40 mobil pemadam dan 200 petugas memerlukan hampir 24 jam untuk memadamkannya.