Ratusan Imam Muslim di Austria Kutuk dan Tolak ISIS
- REUTERS/Heinz-Peter Bader
VIVA.co.id – Sekitar 300 Imam Muslim di Austria menandatangani deklarasi dan bersepakat menolak ekstremisme, kekerasan, dan teror. Mereka juga menyatakan bahwa kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) adalah penumpang gelap Islam dan menyerukan seluruh Muslim untuk mengambil peran besar dalam masyarakat.
The Islamic Religious Community of Austria (IGGO) menandatangani deklarasi melawan ekstremisme, kekerasan, dan teror di Wina. Para imam mengatakan, semua kekejian yang dilakukan oleh teroris ISIS adalah kontra dengan ajaran Islam. "Oleh karena itu tindakan kekejaman tersebut harus dikutuk," ujar para Imam seperti dikutip dari laman Independent.
"Kelompok teroris ISIS menggunakan keyakinan agama Islam untuk mencapai tujuan politik mereka," ujar para Imam tersebut. Para Imam itu lalu berdiri di sekeliling masjid, memegang banner dengan tulisan, "Bersatu melawan ekstremisme dan teror."
Presiden IGGO Ibrahim Olgun mengatakan dalam pidatonya, agama yang berdiri atas dasar perdamaian tak bisa menerima fundamentalis, teroris, dan kelompok radikal lainnya. "Agama Islam telah tercemar akibat aksi kekerasan ekstrem yang mereka lakukan," ujarnya menambahkan.
Isi deklarasi itu antara lain, "Kami para Imam Austria, sebagai bagian dari masyarakat ini, akan terus melakukan apapun yang bisa kami lakukan untuk menjaga agar perdamaian terpelihara di Austria. Tak ada yang bisa menghentikan kami untuk terus menciptakan perdamaian, kebebasan, keadilan, kesempatan yang sama untuk laki-laki dan perempuan, dan keamanan sosial yang berbasis solidaritas, dan memberikan kontribusi aktif untuk pelayanan dalam masyarakat.” (ren)