ISIS Klaim Militer Filipina Gagal Kuasai Marawi
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Kantor berita yang dikendalikan ISIS, Amaq menyebutkan, bahwa militan Islam telah berhasil menguasai sekitar 20 persen kota Marawi di Filipina selatan. Hal ini bahkan lebih besar dari yang diperkirakan oleh militer setempat.
Amaq menuliskan bahwa militer Filipina telah benar-benar gagal untuk merebut kembali kota berpenduduk mayoritas Islam, yang telah dikepung oleh kelompok militan sejak 23 Mei lalu. Tak hanya pejuang lokal, puluhan militan dari beberapa negara pun diduga ikut terlibat.
"Pejuang Islam tersebar di lebih dari dua pertiga Marawi, di mana tentara Filipina tidak mampu mengendalikan situasi," tulis laporan Amaq, seperti dilansir Reuters, Selasa 13 Juni 2017.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Militer Restituto Padilla mengatakan, laporan kantor berita Amaq adalah sebuah propaganda. "Haruskah kita mendengarkan laporan bahwa mereka telah menguasai dua pertiga Marawi? 202 teroris telah terkonfirmasi tewas. Mengapa kita memberi mereka kesempatan untuk menyebar kebohongan?" ujarnya.
Sementara itu, Letnan Jenderal Carlito Galvez, Kepala Komando Militer di Mindanao Barat mengatakan, bahwa saat ini sekitar 20 persen wilayah masih diduduki militan. "Dari 96 barangay (lingkungan sekitar), mereka menduduki bagian di Marinaut, Lulut, Mapandi dan Distrik Komersial Bongolo, yang hanya terdiri dari 20 persen dari seluruh Kota Marawi. Ini semakin kecil setiap harinya," katanya.
Padilla mengatakan, seminggu yang lalu para pejuang telah dipukul mundur kembali menjadi hanya 10 persen dari kota.
Perampasan Marawi oleh pejuang yang bersekutu dengan ISIS, termasuk beberapa dari Timur Tengah, telah mengkhawatirkan negara-negara Asia Tenggara. Diduga militan sedang berusaha mendirikan benteng pertahanan di Mindanao yang dapat mengancam wilayah Asia Tenggara. (mus)