Warga Tunisia Protes, Minta Bebas Makan di Bulan Ramadan
- REUTERS/Zohra Bensemra
VIVA.co.id – Puluhan orang Tunisia melakukan demonstrasi. Mereka menuntut agar hak untuk makan dan minum di depan publik selama bulan puasa Ramadan diizinkan. Demonstran juga menolak penangkapan yang dilakukan pada mereka yang tak berpuasa.
Menurut pemrotes, tak ada hukum yang melarang makan atau minum di depan umum selama Ramadan. Namun setiap tahun isu tersebut selalu muncul di negara yang berada di Afrika Utara tersebut.
Para pemrotes mengatakan, konstitusi Tunisia menjamin "kebebasan untuk keyakinan dan hati nurani," namun negara juga merupakan "penjaga agama."
Para pemrotes melakukan aksinya dengan membawa spanduk bertuliskan, "Mengapa hal ini mengganggu Anda jika Anda berpuasa dan saya makan?" Mereka juga berteriak bahwa "kebebasan individu dijamin oleh konstitusi!"
Beberapa di antara pendemo juga melakukan aksinya sambil merokok. Kelompok demonstran ini juga memprotes penangkapan atas orang-orang yang tidak berpuasa.
Pada awal bulan Juni, empat orang dijatuhi hukuman satu bulan penjara karena dianggap melakukan hal tak senonoh di depan publik setelah makan di luar pada siang hari. "Kami memprotes tuntutan hukum terhadap orang yang tidak memiliki keinginan berpuasa. Siapa pun yang ingin berpuasa bisa berpuasa, tapi siapa pun yang tidak mau tidak seharusnya melakukannya," kata demonstran Karim Chair seperti diberitakan oleh Al Arabiya.
Sejak revolusi 2011, sudah mulai ada seruan agar mereka yang tidak berpuasa dihargai haknya, tapi ini adalah pertama kalinya demonstrasi semacam itu terjadi di Tunisia. "Saya berpuasa, tapi saya datang untuk mengikuti demonstrasi ini dan mengajak orang-orang untuk menghormati kebebasan kepercayaan dan hati nurani," kata demonstran lain, Kamel Jalouli.
Sebagian besar kafe dan restoran di Tunisia tutup pada siang hari di bulan Ramadan, beberapa yang berbuka melakukannya dengan sangat hati-hati.
Awal permulaan puasa, seorang pengkhotbah yang populer di media, berkeliling kafe yang buka pada siang hari untuk merekam gambar mereka yang sedang berpuasa dan mempermalukan mereka. Aksinya ini mendapat kecaman keras dari netizen di Tunisia. (one)