Trump Tawarkan Bantuan Selesaikan Krisis Qatar dan Arab
- REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan bantuan untuk mengatasi krisis diplomatik yang memburuk antara Qatar dengan negara-negara Arab lainnya.
Hal ini menyusul usulan Uni Emirat Arab yang meminta kemungkinan embargo ekonomi atas Doha, karena negara kaya gas itu diduga memberikan dukungan kepada kelompok terorisme.
"Presiden menawarkan untuk membantu pihak-pihak tersebut untuk menyelesaikan perbedaan mereka, termasuk melalui pertemuan di Gedung Putih jika perlu," kata pernyataan White House, dilansir Reuters, Kamis 8 Juni 2017.
Pernyataan ini bertentangan dengan cuitan Trump dua hari lalu. Saat itu, Trump memberi sinyal bahwa ia mendukung langkah yang diambil oleh Koalisi Arab yang mengambil keputusan untuk memutus hubungan dengan Qatar. Tak hanya hubungan diplomatik, tapi juga menutup perbatasan darat, laut dan udara.
Sejak Senin, 5 Juni 2017, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Libya, dan Maldives memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, karena diduga mendukung kelompok-kelompok ekstremis Islam, yang dianggap sebagai bahaya internal terbesar.
Keempat negara tersebut juga memangkas jaringan transportasi ke Qatar, sehingga akan mengganggu persediaan makanan dan beberapa hal lainnya. Langkah ini juga memperdalam ketidakpastian mengenai masa depan hubungan perdagangan dan investasi antara Qatar dan negara-negara tersebut.
Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, mengatakan bahwa akan ada lebih banyak pembatasan ekonomi kepada Qatar jika diperlukan. UEA mengatakan bahwa Doha (Ibu Kota Qatar) perlu membuat komitmen untuk mengubah tindakan yang selama ini diduga mendanai militan Islam. (one)