Lima Negara Asia Siap Hadang Invasi ISIS
- REUTERS/Erik De Castro
VIVA.co.id – Sebanyak lima negara di kawasan Asia Tenggara dan Oseania telah bersepakat melawan kehadiran kelompok radikal ISIS yang saat ini telah terbukti menunjukkan keberadaan di kawasan Asia Tenggara dengan berupaya menduduki Kota Marawi, Filipina selatan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kelima negara tersebut adalah Indonesia, Australia, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Kelima negara menggunakan kerangka pemberantasan terorisme yang telah disepakati banyak negara dalam pertemuan multi-nasional anti terorisme yang telah diselenggarakan di Bali dan Sydney, Australia.
"Kita sepakat untuk melakukan satu hal, bahwa melawan terorisme harus bersifat supra-nasional. Artinya kita fokus kepada zona di wilayah Australia, Indonesia, Filipina, Malaysia, termasuk Brunei tentunya, untuk kita fokus kepada penanggulangan rencana ISIS untuk membangun kembali basis-basis mereka di Asia Tenggara," ujar Wiranto usai menerima Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Rabu, 7 Juni 2017.
Wiranto mengatakan, hal yang pertama-tama akan dilakukan adalah melakukan pengembangan strategi pertahanan yang lebih aplikatif terlebih dahulu dengan Australia. Menurut Wiranto, inisiasi pengembangan strategi itu telah dimulai dengan pertemuannya dengan Grigson yang baru saja dilakukan.
Menurut Wiranto, sebagai strategi pertahanan dalam negeri, pemerintah memutuskan untuk melakukan penguatan pertahanan di provinsi-provinsi yang paling dekat dengan Filipina selatan. Wiranto mengatakan, rapat koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah-pemerintah daerah di sana akan segera digelar guna menghalau ISIS mencapai Indonesia.
"Dalam waktu singkat kita akan adakan rapat koordinasi untuk secara komperhensif nanti, untuk melakukan langkah-langkah terencana, untuk membendung kemungkinan tersebarnya basis teror dari wilayah Marawi ke tempat-tempat lain, terutama Indonesia.” (mus)