OKI Ikut Tekan Qatar
- REUTERS/Hamad I Mohammed
VIVA.co.id – Sekretariat Jenderal atau Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam yang kerap disebut OKI turut menyoroti perkembangan situasi diplomatik yang tengah memanas di Kawasan Teluk. Hal ini terkait pemutusan hubungan diplomatik beberapa negara anggota OKI dengan Qatar.
Terkait hal tersebut, OKI meminta Qatar agar bisa menghormati komitmen dan kesepakatan yang telah ditandatangani antara Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC).
"OKI meminta Qatar untuk menghormati komitmen dan kesepakatan terutama yang berkaitan dengan menghentikan dukungan untuk kelompok teroris serta kegiatan mereka," demikian keterangan OKI melalui keterangan tertulis, Selasa, 6 Juni 2017.
Sekjen OKI juga menggarisbawahi perlunya semua negara anggota, termasuk Qatar, untuk mematuhi prinsip-prinsip Piagam OKI yang menyerukan setiap negara untuk menghormati kebijakan negara lain dan menghormati kedaulatan.
"OKI juga menyerukan semua negara anggota terkait independensi dan integritas teritorial negara-negara anggota dan bukan intervensi dalam urusan dalam negeri mereka," lanjut rilis resmi OKI itu.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar menyusul perpecahan relasi diplomatik yang terjadi di Kawasan Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir.
Arab Saudi memilih keputusan ini dengan dalih pelanggaran serius yang dilakukan pemerintahan Doha dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dianggap menciptakan perselisihan di antara jajaran internal Saudi yang
bisa merongrong kedaulatan. Qatar juga dituding mendukung berbagai kelompok teroris dengan tujuan untuk mendestabilisasi kawasan tersebut.
Sementara itu, Bahrain memutuskan hubungan karena Qatar dianggap terus mengganggu stabilitas dan keamanan Kerajaan Bahrain dan campur tangan dalam urusan domestik negaranya.
Mesir juga menyebutkan bahwa salah satu alasan negaranya memutuskan hubungan dengan Qatar adalah karena negara tersebut mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin yang disebut Kairo sebagai kelompok teroris. (ase)