Dianggap Dukung Teroris, Qatar Dimusuhi Sesama Arab
- REUTERS/Fadi Al-Assaad/Files
VIVA.co.id – Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan kemudian Libya memutuskan hubungan dengan Qatar. Ini menyusul perpecahan diplomatik yang terjadi di kawasan Teluk dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Saudi Press Agency, Arab Saudi memilih keputusan ini sebagai akibat dari pelanggaran serius yang dilakukan pemerintah di Doha dalam beberapa tahun terakhir. Pelanggaran itu dianggap menciptakan perselisihan di antara jajaran internal Saudi, yang merongrong kedaulatan serta mendukung berbagai kelompok teroris dengan tujuan untuk mendestabilisasi kawasan tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin 5 Juni 2017, Arab Saudi menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Al-Qaeda, dengan cara menghasut melalui saluran media.
Di sisi lain dalam sebuah pernyataan, Uni Emirat Arab mengumumkan dukungan penuh terhadap sikap Saudi atas Qatar dan mengatakan bahwa negara tersebut telah mengancam stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut dengan melanggar kesepakatan yang telah disepakati negara-negara di kawasan. UEA memberikan waktu bagi misi diplomatik Qatar di Arab Saudi selama 48 jam untuk meninggalkan negara tersebut.
Sementara itu, Bahrain memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan tetangganya karena Qatar dianggap terus mengganggu stabilitas dan keamanan Kerajaan Bahrain, dan campur tangan dalam urusannya. Sebuah pernyataan juga menyebutkan bahwa hasutan Qatar terhadap media dan pendukung kegiatan teroris dan kelompok pembiayaan yang terkait dengan Iran adalah alasan di balik keputusan tersebut.
Mesir, juga menyebutkan bahwa salah satu alasan negaranya memutuskan hubungan dengan Qatar adalah karena negara tersebut mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin, yang disebut Kairo sebagai kelompok teroris. "Qatar mempromosikan ideologi al-Qaeda dan memberikan dukungan kepada ISIS dan operasi teroris di Sinai.
Qatar juga mencampuri urusan dalam negeri Mesir dan negara-negara di kawasan kami dengan cara yang mengancam keamanan nasional dan mempromosikan hasutan serta perpecahan bagi masyarakat Arab," demikian pernyataan tersebut. (ren)