Duterte Jamin Marawi Segera Kembali Dikuasai
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Lebih dari sepekan sejak darurat militer, ribuan warga sipil masih terjebak di Marawi City, Filipina. Gencatan senjata yang sempat berlangsung selama beberapa jam kemarin, tak cukup untuk mengevakuasi seluruh warga.
Diberitakan The Guardian, Senin 5 Juni 2017, hanya 134 orang yang berhasil dikeluarkan dari dalam kota Marawi. Padahal, pemerintah setempat berharap bisa mengevakuasi lebih dari 1.000 orang yang telah terjebak dalam 13 hari bentrokan tersebut.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memperkirakan pengepungan di Marawi segera berakhir dalam beberapa hari ke depan. Meskipun hingga kini perlawanan sengit antara militan ISIS dan militer Filipina masih terus berlangsung.
"Pertempuran ini akan berakhir dalam waktu tiga hari ke depan. Saya tidak akan ragu untuk menggunakan setiap kekuatan yang ada," kata Duterte.
Seperti diketahui, sekitar 400 militan lokal yang diperkuat oleh sekitar 40 pejuang asing menyerang Marawi sejak 23 Mei lalu. Kelompok tersebut menggunakan taktik medan perang yang canggih untuk menguasai tempat-tempat di Marawi.
Dalam sepekan terakhir, mereka telah didorong kembali ke pusat kota oleh pasukan Filipina setelah sekitar 4.000 tentara yang didukung oleh helikopter dan pesawat mengerahkan roket dan bom.
Banyak warga mengatakan, serangan udara tersebut menyebabkan kerusakan yang luas dan puluhan kematian warga sipil. Pihak berwenang mengatakan, korban tewas sipil meningkat dari 20 menjadi 38 pada hari Minggu. Namun, dipastikan semua korban jiwa tersebut disebabkan oleh militan.