Kanada Bongkar Kasus Pembunuhan Berantai Terkejam
- Reuters/Peter Power
VIVA.co.id – Mantan perawat di sebuah rumah perawatan dan peristirahatan bagi orang tua dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana. Dia divonis atas serangkaian pembunuhan di eks tempat kerjanya itu. Pembunuhan ini disebut sebagai salah satu pembunuhan berantai paling kejam yang pernah terjadi di Kanada.
Dia juga didakwa atas empat kali percobaan pembunuhan dan dua tindakan penganiayaan. Perawat yang bernama Elizabeth Wettlaufer (49) tersebut disebutkan jaksa sengaja menyuntik delapan orang pasiennya dengan insulin tanpa alasan medis sama sekali.
Para korban yang seluruhnya lansia tersebut yakni James Silcox (84), Maurice Granat (84), Gladys Millard (87), Helen Matheson (79), Mary Zurawinski (96), Helen Young (90), Maureen Pickering (79) dan Arpad Horvath (75).
Penyelidikan terhadap Elizabeth Wettlaufer dimulai Kepolisian pada September tahun lalu selah polisi Toronto menerima laporan soal kecurigaan dari salah satu rumah sakit pediatrik di Toronto soal laporan si perawat yang janggal. Pada Oktober, pembunuh tersebut lalu ditahan.
Para keluarga dari korban juga menyatakan sangat terpukul saat mendengarkan pengakuan Wettlaufer di pengadilan. Namun Andrea Silcox, salah satu anak dari korban menyatakan dia percaya bahwa pengadilan akan memberi keadilan. Dalam kesedihan, dia mengatakan harus belajar mengampuni sebagaimana teladan ayahnya yang dibunuh sang perawat.
"Saya akan belajar memaafkannya. Ayah saya akan tenang dan saya tahu dia juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi saya sekarang," kata Andrea sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Wettlaufer diketahui lulus dari Akademi Perawat Ontaria. Dia menjadi perawat yang memiliki nomor registrasi pada tahun 1995 dan mengundurkan diri pada September 2016 hingga akhirnya ditangkap. (ren)