Duterte Sebut Teror di Mindanao Murni ISIS
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebutkan bahwa aksi teror yang terjadi di Pulau Mindanao Selatan bukanlah dilakukan oleh kelompok pemberontak Maute namun murni dilakukan oleh kelompok teror asal Suriah, ISIS.
Seperti dilansir dalam Reuters, Kamis, 1 Juni 2017, Duterte mengaku telah sejak lama memperingatkan kedatangan kelompok ISIS di Filipina. Apalagi sejak mereka telah diusir keluar dari Irak dan Suriah.
"Mereka (ISIS) sedang mencari sebuah pangkalan baru. (Karena itu) Pengepungan Kota Marawi telah direncanakan sejak lama," kata Duterte.
Di Filipina, khususnya wilayah Mindanao telah ditetapkan status darurat militer terhitung sejak 23 Mei 2017. Penetapan ini akan berlaku selama 60 hari pasca pecahnya pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata di daerah itu.
Diketahui, di Kota Marawi Mindanao telah diduduki sejumlah kelompok bersenjata. Balai Kota, RS, dan penjara telah dibakar termasuk pembunuhan warga sipil.