Pendaki Everest Cemas, Pencurian Tabung Oksigen Meningkat
- REUTERS/Navesh Chitrakar
VIVA.co.id – Pendaki asing dan sherpa di Gunung Everest makin khawatir dengan meningkatnya pencurian tabung oksigen pada lokasi kamp di wilayah yang makin tinggi. Pencurian itu membahayakan mereka.
Bagi para pendaki, stok tabung oksigen wajib tersedia untuk berjaga-jaga jika terjadi cuaca buruk atau penuhnya jalur pendakian hingga mereka harus tertahan. Perhatian atas meningkatnya pencurian terjadi setelah kelompok pendaki terakhir menunggu cuaca terang untuk mengambil ancang-ancang menuju puncak.
Menurut para ahli, kerumunan pendaki yang banyak di antara bukan pendaki berpengalaman dan tidak didampingi oleh mereka yang berpengalaman, memberi kontribusi terhadap situasi tersebut. "Ini semakin menjadi isu yang serius di atas sana," ujar Nima Tanji, seorang pendamping yang baru saja turun dari Gunung Everest, seperti diberitakan oleh BBC, Jumat 26 Mei 2017.
"Saya terus mendengar dari beberapa kelompok yang melakukan ekspedisi pendakian bahwa tabung oksigen mereka hilang, dan itu sangat mengancam jiwa mereka,” ujar dia.
Terutama bagi pendaki yang terpaksa menggunakan tabung mereka saat menuju puncak, namun belum berhasil tiba. “Juga bagi mereka yang menggunakan tabung cadangan yang harusnya mereka gunakan untuk proses turun," tuturnya.
Beberapa pendaki juga menuliskan soal pencurian tabung oksigen itu di media sosial. "Sekali lagi, tujuh tabung oksigen yang menjadi stok kami hilang," tulis seorang pemimpin ekspedisi dari Tim Mosedale melalui Facebooknya. "Baru saja hilang, dari kamp keempat sebelah selatan," dia menambahkan.
"Apa yang bisa Anda lakukan ketika sadar ada pencuri yang membobol tenda, mengambil botol oksigen, makanan, bahkan kompor gas Anda?" ujar Phurba Namgyal Sherpa, Sekjen Nepal National Mountain Guides Association (NNMGA).
Menurut NNMGA, para pendaki umumnya menggunakan tujuh botol oksigen untuk melakukan pendakian hingga turun kembali. Setiap botol berisi empat liter oksigen, yang bisa digunakan pendaki untuk menjaga stabilitas pernapasan mereka. Setiap botol oksigen bisa digunakan selama lima jam.
Biasanya seorang pendaki hanya membutuhkan oksigen setelah melewati kamp ketiga. Namun, mereka membutuhkan itu untuk mendaki juga saat menurun, terutama jika pendakian mereka terpaksa tertahan karena cuaca buruk. Artinya, kebanyakan pendaki menggunakan tabung oksigen saat mereka berkemah di tempat tertinggi.
Kelompok sherpa menduga, pencurian itu dilakukan oleh sekelompok pendaki yang minim persiapan dan menghadapi ancaman berbahaya karena perlengkapan mereka yang tak memadai.
Namun, hingga saat ini belum ada satu pencuri pun yang berhasil ditangkap.