Swedia Tolak Usulan 'Sex Breaks'
- Pixabay/sasint
VIVA.co.id – Awal tahun ini, sebuah kota kecil di Swedia mencuri perhatian dunia. Seorang anggota Parlemen di kota itu mengajukan usul yang bikin geger.
Per-Erik Muskos, anggota Partai Sosial Demokrat di Overtornea, Swedia, mengajukan usulan 'sex breaks.' Melalui usulan itu, ia meminta agar pekerja di Swedia diberi kesempatan istirahat selama satu jam dalam sehari untuk menikmati hubungan seks. Para pekerja, usul Erik, sebaiknya diizinkan pulang ke rumah untuk bercinta dengan pasangannya.
Muskos menekankan tentang keuntungan bercinta dan meyakinkan bahwa hal ini akan memberi perubahan menyenangkan dalam hubungan keluarga dan meningkatkan produktivitas. Belakangan, Muskos juga menyatakan bahwa hal itu bisa membantu mengimbangi kecenderungan demografik yang merugikan.
Sayangnya, apa yang seharusnya akan menjadi sebuah hal besar bagi pekerja di dunia itu ditolak mentah-mentah oleh Wali Kota Overtornea. "Saya tak merasa ada sebuah keharusan bagi pekerja untuk mengambil keputusan apakah akan menggunakan jam kerja mereka untuk bercinta. Hal itu bukan urusan wali kota," ujar Wali Kota Overtornea Tomas Vedestig kepada saluran televisi SVT.
Meski Muskos menyebut seks sebagai salah satu bentuk kebugaran yang sangat baik dan menyampaikan fakta bahwa seks telah menjadi hal yang langka saat ini, namun Vedestig berargumen masih banyak cara dan hal yang dibutuhkan untuk mencapai sukses. Menurut Vedestig, meski kedua pasangan itu tiba dirumah bersamaan, belum tentu keduanya siap untuk menikmati waktu yang berkualitas bersamaan.
Meski usulan itu sudah ditolak mentah-mentah oleh pejabat di kota tersebut, namun keingintahuan dunia internasional tak surut. "Saya tak bisa memberitahukan, berapa banyak wartawan dari berbagai negara yang mengontak saya untuk menanyakan hal tersebut. Bahkan BBC dan Donald Trump juga menyebut hal ini secara khusus," ujarnya seperti dikutip dari Sputniknews.
Menurutnya, usulan itu telah menghabiskan begitu banyak energi, dan mengalihkan fokus dari isu-isu lain yang lebih penting di kota itu.