Bukti Teknis Serangan WannaCry Mengarah ke Korea Utara
- www.pixabay.com/Pixies
VIVA.co.id – Peneliti keamanan siber menemukan bukti teknis yang mengarah atas keterlibatan Korea Utara dengan serangan cyber WannaCry yang telah menginfeksi lebih dari 300 ribu komputer di 150 negara sejak pekan lalu.
Symantec (SYMC.O) dan Kaspersky Lab mengungkapkan, beberapa kode dalam versi sebelumnya dari perangkat lunak WannaCry juga muncul dalam program yang digunakan oleh Lazarus Group.
Para peneliti dari banyak perusahaan mengidentifikasi bahwa Lazarus Group merupakan operasi peretasan yang berasal dari Korea Utara. "Ini adalah petunjuk terbaik yang kita dapatkan terkait asal-usul WannaCry," kata periset Kaspersky Lab, Kurt Baumgartner, seperti dilansir Reuters, Selasa, 16 Mei 2017.
Lazarus Group asal Korea Utara, memang diketahui kerap mengejar keuntungan finansial dengan cara meretas dan menjadi tersangka dalam kasus pencurian uang sebesar USD81 juta dari bank sentral Bangladesh.
Kendati demikian, kedua perusahaan mengatakan terlalu dini untuk menyebutkan apakah Korea Utara terlibat dalam serangan tersebut. Serangan cyber yang telah melambat sejak kemarin, merupakan salah satu pemerasan tercepat yang tercatat.
Kedua perusahaan keamanan tersebut juga mengatakan bahwa mereka perlu mempelajari lebih banyak kode dan meminta pihak lain untuk membantu analisis tersebut.
Pejabat keamanan Amerika Serikat dan Eropa juga mengatakan terlalu dini untuk mengatakan siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut. Namun mereka tidak mengesampingkan kemungkinan Korea Utara sebagai tersangka.
FireEye Inc, perusahaan keamanan cyber besar lainnya mengatakan bahwa pihaknya juga menyelidiki kemungkinan adanya hubungan tersebut. (adi)