Mahasiswa UGM Jawara Teknologi Pangan se-ASEAN
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Tiga mahasiswa Indonesia dari Universitas Gadjah Mada atau UGM berhasil memenangkan kompetisi YSEALI World of Food Innovation Challenge 2016. Kompetisi tingkat Asia Tenggara ini bertujuan menjaring generasi muda yang berbakat di bidang teknologi dan inovasi.
"Saya senang hubungan people to people kita semakin membaik. Apa yang kita lakukan melalui program YSEALI (Young Southeast Asia Leaders Initiative) sangat bermanfaat bagi generasi muda di Asia Tenggara," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan di Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.
Tantangan inovasi yang diselenggarakan oleh Badan Pembangunan Internasional AS ini menyeleksi orang-orang muda dari seluruh negara anggota ASEAN untuk menawarkan solusi berbasis teknologi agar bisa membantu mengatasi tantangan di bidang pertanian, akuakultur dan perikanan.
Dari 200 aplikasi, tim MINO dari UGM berhasil memenangkan kompetisi melalui inovasi teknologi microbubble generator untuk meningkatkan oksigen dalam air dan hasilnya, ukuran ikan menjadi lebih besar 40 persen dibandingkan air tanpa teknologi itu. Tingkat kemampuan hidup ikan kemudian meningkat sembilan persen yang pada akhirnya meningkatkan jumlah panen ikan.
"Ini adalah kompetisi yang sangat intensif karena sekitar 200 aplikasi dari seluruh ASEAN ikut bergabung. Saya sangat bangga dan terinspirasi dengan generasi muda Indonesia mulai dari energi hingga antusiasme mereka," ujar Donovan.
AS ditekankannya bermitra dengan ASEAN untuk membina calon pemimpin dan mendukung integrasi ekonomi, memperluas kerja sama maritim dan mengatasi tantangan lintas negara. Luasnya cakupan kegiatan ini mencerminkan kerja sama level kemitraan strategis AS dan ASEAN.
Tantangan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023
Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi Indonesia agar berhasil menjalankan perannya sebagai ketua ASEAN 2023.
