AS Anggap Eropa Tak Aman, Duta Besar 'Santai'
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Amerika Serikat mengeluarkan travel alert ‘peringatan melakukan perjalanan’ bagi warganya yang akan bepergian ke wilayah Eropa selama musim liburan mendatang. Hal ini dilakukan mengingat adanya beberapa serangan teror yang belakangan terjadi di beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Swedia.
Namun Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend mengatakan, peringatan yang dikeluarkan negara tertentu merupakan hal lazim yang dilakukan suatu pemerintah negara melindungi warganya.
"Terkait hal itu adalah tanggung jawab dari negara dan perwakilan kedutaan untuk melindungi negaranya. Kalau dari sisi pribadi, saya akan tetap melakukan perjalanan ke Eropa sesuai kebutuhan baik itu untuk bertemu keluarga atau teman," kata Guerend kepada wartawan di Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta Pusat, Selasa 2 Mei 2017.
Guerend tidak memungkiri bahwa beberapa waktu lalu ada beberapa serangan terorisme yang menimbulkan kerugian bagi negara-negara Eropa. Namun menurutnya, keamanan di tiap negara Eropa memang berbeda dan tidak bisa digeneralisasikan antara negara yang satu dengan lainnya.
"Kita tidak bisa samakan kota kecil dengan kota besar. Tapi semua pihak telah bekerja keras, kita juga harus menjaga nilai-nilai dari negara kita sendiri dan bekerja bersama-sama," ungkapnya.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri di negara-negara Eropa juga diungkapkan sangat aktif dalam melawan isu terorisme dan berbagai hal negatif yang menyebar di Eropa. Penanganan terorisme juga dilakukan bersama termasuk dengan Amerika Serikat. Hal yang intens dikomunikasikan adalah soal permasalahan keamanan di Irak dan Suriah.
Sebelumnya, peringatan yang dikeluarkan oleh AS menyebutkan bahwa insiden yang terjadi di Prancis, Rusia, Swedia dan Inggris menjadi alasan bagi warganya untuk berwaspada ketika berpergian.
ISIS dan Al-Qaeda diprediksi AS masih mungkin dan mampu kembali melakukan aksi teror di benua Eropa.