Korut-AS Diambang Perang, Bunker Antinuklir Laris Manis
VIVA.co.id – Semakin meningkatnya tensi politik dan militer antara Korea Utara dengan Amerika Serikat dan sekutunya membuat Semenanjung Korea di ambang perang terbuka.
Sekutu AS di semenanjung, seperti Jepang dan Korea Selatan, tengah mempersiapkan beberapa kapal perangnya. Hal ini untuk mendukung armada kapal induk USS Carl Vinson milik Paman Sam.
Tak mau kalah, Kim Jong-un juga dilaporkan melakukan latihan artileri besar-besaran sebagai bentuk unjuk gigi. Dan puncaknya, pada Sabtu, 29 April kemarin, Pyongyang meluncurkan uji coba rudal balistik jenis KN-17 meski meledak beberapa detik setelah terbang.
Isu perang nuklir kembali mencuat yang membuat warga dunia bersiap-siap mengungsi ke lokasi yang aman. Salah satunya bunker antinuklir.
Mengutip situs Metro, Senin, 1 Mei 2017, ancaman perang di semenanjung membuat permintaan bunker antinuklir melonjak lebih dari tiga kali lipat, lantaran paniknya masyarakat akan terjadinya perang nuklir.
Menurut CEO Atlas Survival, Ron Hubbard, sebuah perusahaan yang membangun bunker antinuklir, pihaknya meneriman permintaan "tempat penampungan" berlipat ganda pada bulan ini.
Isi bunker antinuklir.
Harga dan ukuran bunker pun beragam. Mulai dari harga US$25 ribu (Rp333 juta) yang mampu menampung 1-2 orang, harga US$150 ribu-US$200 ribu (Rp2 miliar-Rp2,67 miliar) mampu menampung satu keluarga (6-10 orang).
"Jika Anda seorang jutawan maka bisa membeli bunker yang mampu menampung 117 orang seharga US$1,4 juta (Rp18,7 miliar). Esok hari bisa jadi AS menyerang Korea Utara. Ini adalah ancaman realistis pertama yang pernah saya lihat," kata Hubbard.
Dalam keterangan bersama militer AS dan Korea Selatan, uji coba rudal keempat Korea Utara tidak berhasil sejak Maret lalu. Menurut seorang pejabat angkatan laut Korea Selatan, latihan perang bersama langsung dilakukan kedua negara, 12 jam setelah uji coba rudal Pyongyang.
Tampak depan bunker antinuklir.