Korea Utara Tes Rudal, AS Langsung Latihan Perang
- Reuters/KCNA
VIVA.co.id – Korea Utara akhirnya tetap melakukan uji coba rudal balistik di tengah kecaman banyak negara di dunia. Uji coba rudal balistik dilakukan pada Sabtu pagi, 29 April 2017, di sebuah wilayah di utara Ibu Kota Pyongyang. Namun, uji coba itu berujung kegagalan.
Militer Amerika Serikat dan Korea Selatan memberi pernyataan, rudal yang dikenal sebagai KN-17 itu tampaknya telah gagal beberapa menit setelah lepas landas. Rudal tersebut baru mencapai ketinggian 71 kilometer (44 mil) sebelum akhirnya disintegrasi.
Uji coba ini tentu menjadi sinyal kuat tentangan Korea Utara terhadap tekanan dari Amerika Serikat dan para sekutu utamanya. Dilansir Reuters, Minggu 30 April 2017, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik tak lama setelah Sekretaris Negara Amerika Serikat Rex Tillerson, memperingatkan program rudal nuklir dan balistik Pyongyang dapat menyebabkan bencana.
Dalam keterangan yang disampaikan militer AS dan Korsel, ini merupakan uji coba rudal keempat yang berturut-turut tidak berhasil sejak digelar Maret lalu. Uji coba dilakukan saat kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson tiba di perairan dekat semenanjung Korea. Menurut seorang pejabat angkatan laut Korea Selatan, latihan perang bersama langsung dilakukan antara militer AS dan angkatan laut AS, 12 jam setelah uji coba rudal Korut dilakukan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menanggapi aksi uji coba yang baru dilakukan Korut. Kata Trump kepada wartawan "Anda akan segera tahu," tanpa menjelaskan tanggapan resmi AS. Secara terpisah, dalam petikan wawancara dengan CBS News, Trump mengatakan jika Amerika Serikat dan China sangat tidak senang dengan uji coba nuklir tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut reaksi apa yang akan dilakukan.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, juga mengutuk pengujian rudal tersebut, karena dianggap sebagai ancaman serius bagi tatanan internasional. "Saya mendesak Rusia untuk memainkan peran konstruktif dalam berurusan dengan Korea Utara," kata Abe kepada wartawan di London. "Jepang menyaksikan bagaimana China akan bertindak berkenaan dengan Korea Utara."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada pertemuan UN, untuk memecahkan masalah Korea Utara tak hanya dibutuhkan peran China saja. "Kunci untuk memecahkan masalah nuklir di semenanjung tidak terletak di tangan pihak China," kata Wang. (ren)