Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Tentara Tewas
- REUTERS/ Ahmad Nadeem
VIVA.co.id – Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengumumkan hari berkabung nasional setelah sejumlah tentara Afganistan tewas akibat serangan oleh pejuang Taliban, yang menyamar sebagai tentara dalam serangan paling mematikan di sebuah pangkalan militer Afghanistan.
Kementerian Pertahanan Afganistan menyatakan, lebih dari 100 orang tewas dan terluka dalam serangan Jumat, 21 April 2017 tak jauh dari Mazar-i-Sharif. Namun belum ada jumlah korban resmi yang dirilis.
Seorang pejabat mengatakan kepada Reuters, setidaknya ada 140 tentara tewas dan banyak yang luka-luka. Pejabat lain mengatakan, jumlah korban tewas bisa lebih banyak lagi.
Setelah tiba di Mazar-i-Sharif untuk mengunjungi markas tentara Afganistan pada Sabtu, 22 April 2017, Ghani memerintahkan mengibarkan bendera setengah tiang pada hari Minggu, 23 April 2017 untuk mengenang tentara yang tewas akibat serangan tersebut.
Ghani mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat keamanan senior dan meminta penyelidikan serius atas serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, dia mengecam serangan terseut sebagai serangan yang pengecut dan karya orang-orang kafir.
Sebanyak 10 pejuang Taliban, yang mengenakan seragam tentara Afghanistan dan mengendarai kendaraan militer, berjalan ke pangkalan militer Afganistan dan melepaskan tembakan ke tentara yang sebagian besar tidak bersenjata. Menurut para pejabat, mereka saat itu sedang makan dan meninggalkan sebuah masjid setelah salat Jumat.
"Penyerang menggunakan granat dan senapan berpeluncur roket, dan beberapa rompi bunuh diri yang meledak," kata pejabat, seperti dilansir Reuters.
Saksi mata menggambarkan terjadi kebingungan karena tentara tidak yakin siapa penyerangnya. "Ada tembakan dan ledakan di mana-mana," ujar seorang perwira tentara yang terluka dalam serangan itu.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa itu adalah serangan balasan atas pembunuhan beberapa pemimpin senior Taliban baru-baru ini di Afghanistan utara. Empat dari penyerang tersebut adalah simpatisan Taliban yang telah menyusup.
Koalisi militer pimpinan NATO mengirim penasihat ke basis di mana serangan terjadi untuk melatih dan membantu pasukan Afghanistan, namun pejabat koalisi mengatakan tidak ada pasukan internasional yang terlibat dalam serangan itu. (hd)