Malaysia Bantah Tak Mau Kerja Bareng RI untuk Atasi Narkoba
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id – Kepolisian Malaysia membantah bahwa mereka menolak bekerja sama dengan Indonesia dalam perang internasional melawan obat-obatan. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Narkoba wilayah Bukit Aman, Datuk Seri Mokhtar Mohd Shariff ini, mengacu pada laporan media Indonesia yang mengutip pihak berwenang bahwa polisi Malaysia tidak menawarkan kerja sama yang tepat.
"Saya ingin menjelaskan hal ini. Pertama, kami tidak yakin seberapa akurat laporan itu. Laporan tersebut bisa salah kutip atau disalahpahami oleh orang yang mengutip," kata Mohd Mokhtar, seperti dikutip The Star, 18 April 2017.
"Namun saya membantah bahwa Kepolisian Kerajaan Malaysia tidak bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra Indonesia maupun penegak hukum dari negara lain," katanya.
Dia menegaskan bahwa baik itu polisi Malaysia maupun Indonesia memiliki hubungan yang erat dalam upaya untuk memerangi narkoba. "Kami memiliki hubungan bilateral yang kuat, secara teratur mengadakan pertemuan bersama dan memiliki kesepakatan untuk memerangi narkoba bersama sejak tahun 2005," ujarnya.
Selain itu, Mokhtar juga mengatakan bahwa Malaysia terus bekerja untuk menghentikan obat-obatan terlarang masuk ke Indonesia. Kedua negara juga secara terbuka berbagi informasi intelijen dalam kasus narkoba.
Mohd Mokhtar mengatakan sebagai contoh pada Januari lalu pihaknya memperingatkan Indonesia terkait sindikat narkoba, yang berujung pada penangkapan empat orang, termasuk seorang pria asal Hong Kong.
"Penangkapan ini berhasil menyita 250.460 pil ekstasi, shabu seberat 1.351 kg, 560 Erimin pills. Jadi tidak jika dikatakan kita tidak kooperatif," ujarnya.