Turki Otopsi 3 Jenazah Warga Sipil Suriah Akibat Gas Klorin
- Reuters/Dogan News Agency
VIVA.co.id – Turki menyebutkan sedang mengotopsi tiga jenazah warga negara Suriah yang tewas karena serangan gas klorin di Kota Khan Sheikhun, Idlib, Suriah, pada Selasa, 4 April lalu.
Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, membenarkan bahwa ketiganya tewas lantaran menghirup salah satu jenis senjata kimia tersebut. Ia mengatakan ketiga jenazah tersebut teridentifikasi bernama Al Hasan (35 tahun), Said Huseyin (26), dan Muhammad Awad (25).
Mereka semuanya dibawa ke Turki dari Idlib sesaat setelah serangan mematikan itu terjadi. “Uji ilmiah mengungkapkan bahwa mereka tewas akibat senjata kimia. Otopsi juga dilakukan bersama perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga PBB untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)," kata Bozdag, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Jumat, 7 April 2017.
Dalam sebuah pernyataan tertulisnya, kantor Jaksa Penuntut Umum Adana, Turki, menyatakan tes dilakukan oleh para ahli forensik Turki bersama dengan Annette Heinzelmann dari WHO dan Sahar Yazbek serta Sami Berrak dari OPCW.
Serangan gas klorin di Provinsi Idlib, Suriah, yang menewaskan 72 orang dan melukai ratusan orang lainnya pada Selasa, 4 April 2017, menuai kecaman internasional, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Turki, dan Uni Eropa.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa langsung menggelar pertemuan darurat di Brussels, Belgia, satu hari berikutnya. Pertemuan darurat ini hasil desakan dari Inggris dan Prancis. (one)