Pelaku Bom Stasiun di Rusia Sudah Diketahui
- REUTERS / Mikhail Ognev / Fontanka
VIVA.co.id – Seorang pelaku bom bunuh diri yang diduga bertanggung jawab atas ledakan mematikan di stasiun kereta bawah tanah St Petersburg, Rusia, pada Senin malam, 3 April kemarin, memiliki hubungan dengan kelompok Islam radikal yang dilarang di negara itu.
Sebuah sumber penegak hukum, seperti dikutip situs Straitstimes, Selasa, 4 April 2017, mengatakan, Rusia membuka penyelidikan menjadi tersangka tindakan aksi teror.
Sumber itu juga mengatakan bahwa pihak berwenang telah memiliki identitas tersangka, yakni berusia 23 tahun yang berasal dari Asia Tengah. Ia diduga telah membawa bahan peledak ke dalam ransel di stasiun metro.
Sumber itu menambahkan, sisa-sisa yang ditemukan di lokasi ledakan yang menewaskan 11 orang dan melukai 45 lainnya ini, bahwa sosok pelaku bom bunuh diri tersebut akan terkuak setelah tes DNA selesai dilakukan.
Sebelumnya, seorang pria yang tertangkap kamera pengintai di stasiun metro dan diduga berperan dalam ledakan itu, ternyata bukanlah pelaku pemboman.
Pascaledakan, pihak berwenang langsung mematikan seluruh sistem metro di kota terbesar kedua Rusia, setelah Moskow, selama beberapa jam sebagai langkah keamanan, setelah petugas keamanan berhasil menjinakkan bom di stasiun metro kedua.