Kursi Anti-Pelecehan Seksual Diluncurkan di Meksiko
- BBC
VIVA.co.id – Sebuah kursi yang didesain untuk berempati pada perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual ditempatkan dalam bus kota di Meksiko. Kursi ini dirancang untuk mengajak pria memahami seperti apa rasanya ketika perempuan mengalami pelecehan seksual.
Kursi tersebut dirancang sedemikian rupa dengan dada laki-laki di bagian sandaran dan alat kelamin pria di tengah kursi. Sebuah tulisan melengkapi alasan mengapa ada kursi seperti dalam bus yang mereka naiki.
"Sangat tidak nyaman untuk duduk di sini, tapi ini tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekerasan seksual yang dialami perempuan dalam perjalanan mereka setiap hari," demikian pengumuman yang ditampilkan di sandaran kursi itu.
Kursi tersebut bukan kursi permanen. Namun menjadi bagian dari kampanye anti-kekerasan seksual yang diluncurkan oleh kelompok perempuan di PBB dan pihak berwenang Meksiko dengan tagar #NoEsDeHombres, yang bertujuan untuk menyoroti kasus pelecehan seksual di muka umum.
Namun respons publik ternyata di luar dugaan. Sebagian publik menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tak nyaman, tak pantas, memalukan dan mempermalukan. Sementara sebagian lainnya mengatakan cara itu seksis, dan tak adil bagi laki-laki.
Holly Kearl, yang mengelola website "Hentikan Kekerasan di Jalan," yang berbasis di AS mengatakan ada yang harus dilakukan untuk mengubah fokus dari perempuan. Saat ia menghadiri pertemuan para pemimpin dalam acara Perempuan PBB yang mengusung tema Kota Ramah Perempuan bulan lalu, ia melihat sudah waktunya mengubah tanggungjawab yang selama ini sering kali dibebankan pada perempuan.
"Sudah begitu banyak inisiatif diberikan pada perempuan untuk mendapatkan rasa aman, mengenai apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Jadi ini adalah sebuah kampanye penyegaran yang kreatif, dan ditujukan pada laki-laki," ujarnya seperti diberitakan oleh BBC, 31 Maret 2017.
Sistem transportasi publik di Meksiko telah lama terkenal memiliki reputasi buruk dalam hal keamanan terhadap perempuan. Tahun 2014, sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov, lembaga polling yang berbasis di Inggris melakukan penelitian tentang kekerasan seksual dalam transportasi publik di seluruh dunia. Untuk kekerasan verbal dan fisik, transportasi publik di kota Meksiko menempati posisi terburuk di seluruh dunia.
Selama bertahun-tahun, kota tersebut melakukan berbagai cara untuk membuat penumpang perempuan merasa aman. Di antaranya memisahkan perempuan dan laki-laki di kereta, juga perempuan hanya diizinkan naik bus atau metro pada siang hari. (ase)