Islam Nusantara dan Diplomasi Budaya Indonesia
- KBRI Den Haag
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia memiliki kesadaran dan komitmen tinggi untuk menjadikan Islam Nusantara sebagai salah satu bentuk diplomasi budaya Indonesia di luar negeri.
Dalam sambutannya di jamuan makan malam dan even kebudayaan bertajuk 'Nusantara Night', Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, mengatakan, Islam Nusantara adalah upaya counter atas meluasnya pandangan mengenai benturan peradaban (clash of civilization) di antara sebagian pemimpin dunia dan masyarakat Barat.
"Banyak karakter positif dari Islam Nusantara sangat relevan untuk mewujudkan Islam sebagai agama kemanusiaan dan perdamaian di pentas global,” kata Dubes Wesaka, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 30 Maret 2017.
Beberapa karakter positif Islam Nusantara diilustrasikan secara rinci oleh duta besar yang pernah berperan penting dalam tercapainya kesepakatan perdamaian RI-GAM pada 15 Agustus 2005.
"Seperti akomodatif terhadap konteks lokal, respek terhadap keragaman, inovatif dalam dakwah, kepedulian pada pendidikan karakter, pendekatan kebudayaan, dan komitmen pada keadilan," paparnya.
Menurutnya, karakter semacam ini menghasilkan ekspresi Islam yang menekankan moderasi, toleransi, non-kekerasan, keadilan dan perdamaian.
Dubes Wesaka menegaskan bahwa Islam Nusantara adalah bentuk komitmen bangsa Indonesia untuk mewujudkan perdamaian, keadilan dan persaudaraan di antara seluruh umat manusia.