Bertemu PM Thailand, Wapres JK Sepakati Joint Destination
- Kemlu RI
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia dan Thailand, sepakat untuk terus memperkuat dan meningkatkan kerja sama bilateral. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan PM Thailand Prayuth Chan-ocha, di Thailand.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, dalam pertemuan yang berlangsung secara akrab dan berjalan sekitar satu jam tersebut, dibahas banyak bidang kerja sama kedua negara. Beberapa yang dibahas diantaranya bidang perekonomian dan pariwisata.
Dalam bidang perekonomian, kedua negara akan berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui identifikasi dan penyesuaian peraturan. Sedangkan dalam bidang pariwisata, diharapkan Indonesia dan Thailand bisa bekerja sama meningkatkan kunjungan wisata melalui joint destination.
Wapres RI juga berkesempatan bertemu dengan sekitar 500 WNI, yang mewakili berbagai kalangan di GOR KBRI Bangkok pada Rabu malam, 22 Maret 2017. Dalam acara ramah tamah tersebut, JK menyampaikan paparannya serta berdialog dengan masyarakat Indonesia dan diaspora.
Wakil Presiden RI menyampaikan pengamatannya tentang Thailand dan peluang pengembangan kerja sama antarmasyarakat dua negara. Menurutnya, ada persamaan sekaligus perbedaan antara kedua negara. Masyarakat Indonesia, terutama yang bekerja maupun belajar di Thailand dapat mempelajari hal-hal yang positif dari Thailand dan mengembangkannya di tanah air.
Wapres JK menyinggung mengenai industri pariwisata yang menjadi keunggulan Thailand. Keramah tamahan masyarakat Thailand terhadap tamu dan ketersediaan infrastruktur transportasi merupakan hal yang dapat dipelajari dan diterapkan di Indonesia.
Pertemuan Wapres RI dan PM Thailand, sekaligus merupakan kegiatan terakhir bagi Wapres RI dalam kunjungannya di Thailand, yang berlangsung sejak tanggal 21 Maret 2017.
Selama di Thailand, Wapres RI menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Teknologi Raja Mangala Isan yang diserahkan langsung oleh Putri Maha Chakri Sirindhorn pada 22 Maret 2017. (asp)
Tokoh Intelijen RI Diminta Jadi Juru Damai Konflik Thailand Selatan
Konflik ini mendiskriminasikan umat Muslim di Thailand Selatan.
