Teror di London, Polisi Sudah Tangkap Tujuh Orang

Polisi Inggris bersenjata berjaga di sekitar lokasi serangan.
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id – Kepolisian Inggris melakukan investigasi mengenai kemungkinan adanya jaringan teroris yang terlibat dalam serangan teror di London, Rabu, 22 Maret 2017. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, saat ini mereka masih melakukan penyelidikan apakah penyerang mendapat dukungan dari seseorang atau sebuah jaringan kelompok terorisme.

Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam

"Polisi menyelidiki pria ini, asosiasinya ke mana, dan dari mana ia berasal," ujar Sekretaris Pertahanan Michael Fallon pada radio BBC yang dikutip Reuters, Kamis 23 Maret 2017.

"Mereka mengecek secara khusus apakah ada orang lain yang terlibat dalam kasus ini. Mereka menggunakan asumsi bahwa pria ini memiliki jaringan pada kelompok teroris Islam," dia menambahkan.

Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92

Sementara itu, diberitakan oleh Independent.co.uk, Kepolisian Metropolitan Inggris sudah menangkap tujuh orang setelah menggeledah enam rumah. Fallon mengatakan, para petugas bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

"Mereka bekerja sepanjang waktu untuk mengetahui latar belakang pelaku. Bagaimana ia mendapatkan mobil, kendaraan itu ada di mana selama satu hari atau dua hari terakhir, siapa yang menolong atau yang tak mau menolongnya," ujar Fallon.

Beredar Surat Ancaman Teror Bagi Warga Muslim Inggris

Fallon menambahkan, pelaku mengenakan pakaian serba hitam, dan mempersenjatai diri dengan pisau. Ia melarikan mobil melalui trotoar di jembatan Westminster, menabrak kerumunan orang yang sedang melintasi jembatan tersebut, termasuk anak-anak sekolah.

Ia akhirnya tewas ditembak mati oleh polisi setelah berusaha menerobos pagar gedung Parlemen. Seorang polisi yang menjaga gedung, Keith Palmer, ditusuk oleh pelaku.

Saat kejadian, anggota Parlemen sedang melakukan sidang yang membahas referendum kedua untuk Skotlandia. (art)

Dokter Barton.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Ia dikabarkan memberi dosis morfin berlebih sepanjang 1998-2000.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2018