Indonesia Kutuk Aksi Teror di Gedung Parlemen Inggris
- REUTERS/Stefan Wermuth
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan dukacita kepada korban dan keluarga korban penyerangan yang terjadi di sekitar Gedung Parlemen London, Rabu, 22 Maret 2017. Hingga kini, dapat dipastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban.
"Kedutaan Besar RI di London telah berkomunikasi dengan otoritas setempat. Info yang diperoleh dari Diplomatic Protection Group, Kementerian Luar Negeri Inggris menyebutkan sejauh ini tidak ada korban WNI," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat, Kamis, 23 Maret 2017.
KBRI di London akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengab aparat keamanan di Inggris. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (e-perlindungan), jumlah WNI di Inggris sebanyak 14.111. Sekitar 3.000 di antaranya adalah pelajar.
"Bagi WNI yang sedang berada di London, agar tetap menjaga hubungan komunikasi dengan rekan WNI dan menghindari perjalanan di daerah-daerah yang terkait dengan insiden penyerangan," ujar Iqbal.
Berdasarkan insiden tersebut, KBRI London mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat mengikuti anjuran pihak Kepolisian Inggris (Metropolitan Police) untuk menghindari kawasan Parliament Squre, Whitehall, Westminster dan Lambeth Bridge, Victoria Street hingga perempatan Broadway dan Victoria Embankment.
Sementara itu, bagi WNI yang menghadapi masalah atau mengetahui adanya WNI yang sedang dalam kesulitan karena situasi ini, diharapkan dapat mengiformasikan KBRI London melalui nomor hotline +44 (0) 7881221235.
KBRI London dalam kondisi aman. Pelayanan kekonsuleran tetap berjalan seperti biasa di gedung KBRI London yang baru di 30 Great Peter Street SW1P 2BU. (ase)