Ribuan Kaum Hawa Eksodus dari Arab Saudi
- Reuters/Fahad Shadeed/Files
VIVA.co.id – Sekitar 1.000 perempuan Arab Saudi meninggalkan negaranya setiap tahun karena sikap diskriminasi yang mengakar. Diperkirakan, angka lebih tinggi terjadi di Jeddah.
Mansour al-Askar dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud mengatakan, mereka yang pergi hanyalah sebagian dari sejumlah perempuan yang lelah akan sistem sosial negara.
Mereka lalu memutuskan untuk mencari 'kehidupan yang lebih baik'. Seperti diketahui, Arab Saudi memegang ajaran keras Wahabi dan menerapkan sistem syariah.
Selain itu, Arab Saudi juga satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan mengemudi. "Kaum perempuan harus tunduk kepada wali, baik itu ayah, suami maupun saudara laki-laki, sepanjang hidupnya," kata al-Askar, seperti dikutip situs Independent, Rabu, 22 Maret 2017.
Ia melanjutkan, para kaum hawa ini harus memiliki izin untuk terlibat dalam semua jenis aktivitas mulai dari mendapatkan pendidikan, pekerjaan, atau hanya untuk meninggalkan rumah.
Menurut laporan Human Rights Watch Tahun 2016, kebebasan perempuan di Arab Saudi sangat tergantung pada keputusan kaum pria. Sistem wali di sana menjadi penghalang besar untuk mewujudkan kesetaraan hak-hak perempuan.
Meski sulit mengukur berapa jumlah sebenarnya perempuan yang meninggalkan Arab Saudi, namun beberapa akademisi mengklaim bahwa hal itu mempengaruhi perekonomian dan sistem masyarakat.