Harga Minyak Kembali Turun Jelang Rilis Data AS

Ilustrasi essential oil/minyak esensial.
Sumber :
  • Pixabay/silviarita

VIVA.co.id – Harga minyak mentah Amerika Serikat melemah ke level terendah sejak November karena kekhawatiran rencana Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC yang akan memperpanjang penurunan produksi.

Penurunan itu juga terjadi menjelang rilis data persediaan mingguan minyak mentah AS yang diperkirakan menunjukkan pertumbuhan.

Dilansir dari laman CNBC, Rabu 22 Maret 2017, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 88 sen, atau 1,8 persen menjadi US$47,34.

Minyak mentah patokan internasional, Brent turun 60 sen, atau 1,2 persen menjadi US$51,02 per barel.

Sumber dalam di OPEC telah menunjukkan bahwa anggotanya semakin mendukung pengurangan produksi diperpanjang, namun mereka juga berharap ada dukungan dari non-OPEC minyak, seperti Rusia.

Kelompok dan beberapa produsen non-OPEC sepakat untuk membatasi produksi dari 1 Januari sebesar 1,8 juta barel per hari (bph) selama enam bulan.

"Kami pikir itu sangat tidak mungkin bahwa Rusia akan secara aktif mengambil bagian dalam setiap perpanjangan pemotongan produksi," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Saat ini investor menunggu data persediaan minyak AS yang diperkirakan akan menunjukan kenaikan.

Antisipasi Dampak Konflik Palestina-Israel, Pemerintah Kaji Harga Pertalite Sesuai Jenis Kendaraan

Forbes telah mengeluarkan daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada 2017 ini. Siapa saja orang paling tajir di Tanah Air? Lihat videonya di VIVAgrafis.

Harga BBM RI Diprediksi Naik Lagi, Perang Israel-Hamas Jadi Pemicu
Ilustrasi Harga Minyak

Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Insiden Penembakan Pemimpin Hamas

Harga minyak dunia naik lebih dari US$2 per barel setelah Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat serangan udara Israel di Iran.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2024