Amerika Bantah Bom Masjid di Aleppo, Suriah

Situasi Suriah saat ini. 17 WNI diduga masih terjebak di wilayah perang tersebut.
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Abdullah

VIVA.co.id – Baru-baru ini Amerika Serikat (AS) kembali aktif melakukan serangan terhadap kelompok pemberontak di Aleppo, Suriah. Namun, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membantah tudingan militernya telah menyerang masjid dan warga sipil setempat.

Cerita Korban Konflik Suriah: Anakku Disiksa, Disodomi, Ususnya Robek

Mereka menyatakan tidak menyasar masjid, melainkan yang ditargetkan adalah bangunan di samping masjid yang berlokasi di desa al-Jina, Aleppo. Bangunan itu jadi tempat pertemuan kelompok teroris al-Qaeda. Selain al-Qaeda, AS juga menyasar kelompok militan berkuasa di sana, yakni Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam  (ISIS).

Dilansir Reuters, Sabtu 18 Maret 2017, Juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, menyebut kemungkinan puluhan al-Qaeda tewas akibat serangan. Menanggapi tuduhan masjid ikut dihancurkan, dalam konferensi pers yang diselenggarakan Pentagon kemarin, Davis menujukkan foto hitam putih, di mana bangunan masjid masih utuh.

PBB: Puluhan Ribu Tahanan ISIS Harus Diadili atau Dibebaskan

"Kami menyerang pertemuan teroris senior Al Qaeda, beberapa dari mereka mungkin sangat berpengaruh, saat ini kami sedang mengkaji itu," kata Davis.

Sebelumnya, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia berbasis di Inggris mengatakan bahwa bangunan-bangunan yang diserang militer AS merupakan bagian dari kompleks masjid di al-Jina.

AS Mulai Tarik Peralatan Militer dari Suriah

Mereka juga menyebut, akibat serangan itu, 49 orang tewas dan puluhan luka-luka, sebagian besar korban adalah warga sipil yang sedang menghadiri pengajian. Membantah itu, Pentagon menunjukkan bukti bahwa serangan dilakukan ba’da Isya dan foto yang mereka ambil lima menit setelah serangan.

Diketahui, sejak serangan AS menyasar militan di Aleppo pada 2014, sebanyak 220 warga sipil ikut tewas. (ren)

- AFP

Perang Suriah: Mengapa Pertempuran Idlib Begitu Penting?

Hampir sejuta warga sipil mengungsi sejak serangan pemerintah.

img_title
VIVA.co.id
19 Februari 2020