Ini Tantangan untuk Negara IORA, Kata Menlu Retno
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Indonesia mendorong Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia atau IORA untuk bersatu dan bekerjasama mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam sambutannya di pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri IORA di Jakarta Convention Center, Senin, 6 Maret 2017.
Ia mengatakan, sejak pertemuan IORA terakhir tahun lalu di Nusa Dua, Bali, telah dibahas berbagai tantangan yang dihadapi dunia diantaranya ancaman konflik dan terorisme, krisis ekonomi dan imigran serta pengungsi.
"Seiring dengan perubahan tatanan dunia dan politik global, tantangan ini menimbulkan ketidakstabilan diantara bangsa, budaya dan komunitas. Ini juga berdampak ke negara-negara di pesisir Samudera Hindia," kata Retno.
Mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini menambahkan, tantangan tersebut membutuhkan kerja sama serta kesatuan dari setiap negara-negara anggota IORA untuk bertindak dan bekerja sama untuk mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
"Melalui kerja sama secara dekat, kita bisa menghadapi tantangan global secara bersama dan meraih perdamaian di kawasan Samudera Hindia. Indonesia juga telah bertindak untuk mendorong perdamaian dan stabilitas dalam menghadapi tantangan ini," ungkap dia.
Dalam pertemuan tingkat menteri tahun lalu, Retno mengatakan bahwa negara-negara anggota telah membicarakan implementasi IORA Concord serta Action Plan, yang memungkinkan negara-negara anggota untuk menghadapi tantangan tradisional dan non-tradisional.
Pertemuan ini juga akan menjadikan IORA sebagai kesatuan negara di kawasan yang mampu mempertahankan stabilitas ekonomi dan kerjasama secara teknis.
"Kita berharap pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan dan hasil untuk pertemuan KTT IORA besok (Selasa, 7 Maret) dan mempromosikan pesan positif untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas. Saya yakin kita akan memiliki hasil yang bermanfaat untuk setiap anggota IORA," papar Retno.