KTT IORA akan Dorong Penguasaan Kawasan Samudera Hindia
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – KTT Indian Ocean Rim Association atau IORA akan menghasilkan empat dokumen untuk mendorong kawasan Samudera Hindia menjadi damai, stabil dan sejahtera.
Keempat dokumen itu antara lain IORA Concord, IORA Action Plan, IORA Declaration on Preventing and Countering Terorism and Violent Extrimism, dan Joint Declaration of the IORA Bussiness Community to Build Partnerships For a Sustainable and Equitable Economic Growth.
"KTT IORA akan menghasilkan empat dokumen yang akan disepakati oleh para kepala negara anggota IORA," ujar Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia Sudarma, di Jakarta Convention Center JCC, Minggu 5 Maret 2017.
Keempat dokumen di atas, sudah dibahas pada pertemuan tingkat pejabat tinggi pada hari ini dan sudah mendapatkan dukungan dari 21 anggota IORA dan 7 mitra dialog. Kemudian, secara berjenjang akan diskusikan pada level menteri pada Senin 6 Maret 2017. Setelah itu akan disahkan pada tingkatan kepala negara atau perdana menteri pada Selasa 7 Maret 2017.
Dokumen paling utama yakni IORA Concord, yang juga disebut sebagai Jakarta Concord. Ini merupakan dokumen strategis yang berisi visi dan norma kerja sama IORA ke depannya. Tujuannya yaitu untuk memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan Samudera Hindia.
Kedua, IORA Action Plan. Dokumen ini memuat aksi untuk implementasi Jakarta Concord dan memperkuat implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral. Ketiga, IORA Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism.
Dokumen tersebut berisi kesepakatan bersama negara-negara anggota IORA mengenai pentingnya memerangi terorisme dan kekerasan ektremis.
Terakhir, Joint Declaration of the IORA Bussiness Community to Build Partnerships for a Sustainable Economic Growth memperkuat kerja sama dan kemitraan untuk perluasan dan diversikasi perdagangan dan investasi, dengan fokus pada UKM.
Menurut Sofia, Indonesia berpandangan IORA perlu dikembangkan untuk memperkuat regionalisme dan mendorong budaya dialog (habit of dialogue). "Upaya itu dilakukan melalui pengembangan norma, rules of engagement, dan kelembagaan," ungkapnya.
Ia menjelaskan manfaat kawasan Samudra Hindia bagi Indonesia, di antaranya sebagai sumber investasi potensial, dengan total nilai mencapai USD 3,05 miliar atau 41 persen dari seluruh nilai realisasi investasi.
"Kawasan Samudra Hindia juga merupakan salah satu sentra pariwisata dunia yang mampu menarik 121,8 juta wisatawan. Nilainya bisa mencapai USD 146,8 miliar. Perdagangan Indonesia dengan 14 negara IORA juga mengalami surplus di pihak Indonesia," paparnya.