Capres Prancis Tolak Ide Hapus Kewarganegaraan Ganda
- Reuters/Charles Platiau
VIVA.co.id – Calon presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengungkapkan program kerja yang akan ia bawa saat Pilpres Prancis September 2017. Macron dengan tegas menentang langkah-langkah penghapusan kewarganegaraan ganda sebagai upaya pencegahan aksi teror.
"Saya tidak mendukung penghapusan kebangsaan ganda atau tindakan simbolik lain yang membagi kewarganegaraan seseorang. Apa yang negara butuhkan adalah efisiensi dan tindakan. Dan juga untuk memajukan moral dan peradaban," kata Macron, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis 2 Maret 2017.
Ia tidak mempertimbangkan undang-undang baru untuk membantu memerangi terorisme. Macron ingin menciptakan 10 ribu jenis lapangan pekerjaan untuk polisi dan membangun kecerdasan lokal. Upaya ini akan diterapkan dalam lima tahun ke depan, apabila ia terpilih.
Selain itu, Macron akan mengevaluasi kebutuhan negara, dengan memperpanjang atau menghentikannya berdasarkan keadaan darurat dan rekomendasi dari dinas intelijen.Â
Sebelumnya, Presiden Prancis, Francois Hollande, berencana mencabut izin kewarganegaraan ganda di Prancis, tetapi kemudian ia membatalkan rencana itu. Usulan Hollande diumumkan setelah terjadi serangan Paris pada November 2015.
Setelah insiden tersebut, keadaan darurat mulai diberlakukan di seluruh Prancis. Peringatan ini diperpanjang hingga 15 Juli 2017. (one)