Tembakan Terdengar saat Presiden Prancis Pidato
- Reuters/Jacky Naegelen
VIVA.co.id – Seorang penembak jitu polisi Prancis dilaporkan melakukan salah tembak. Akibat insiden fatal tersebut, dua orang warga sipil terluka. Diberitakan oleh BBC, Rabu 1 Maret 2017, kejadian terjadi saat Presiden Prancis Francois Hollande sedang berpidato di Villognon, Prancis barat.
Peluru ditembakkan oleh sniper saat ia naik ke atap sebuah bangunan setinggi 100 meter. Saat itu, ia berada sejajar dengan posisi Presiden Hollande yang berpidato di dalam sebuah tenda. Peluru itu menembus tenda, mengenai seorang pelayan yang saat itu sedang membuatkan minuman, dan bersarang di dalam betis orang lain.
Presiden Hollande akan meresmikan rel baru ketika suara tembakan terdengar. Pidatonya sempat berhenti selama beberapa saat, namun sejumlah laporan mengatakan tidak ada kepanikan atas insiden tersebut. "Saya berharap tidak ada yang terluka serius, saya yakin tidak ada," ujar Presiden Hollande di tengah berhentinya pidato. Ia bertanya kepada audiens, berharap mereka tidak ada yang terluka.
Setelah mengetahui ada korban cidera, Presiden langsung menghampirinya. Kedua korban adalah kepala pelayan dari sebuah hotel lokal dan seorang karyawan dari sebuah perusahaan perawatan kereta api. Laporan setempat mengatakan alat pengancing keselamatan senjata si sniper ini terbuka. Hal itu mengakibatkan pistol yang dipegangnya memuntahkan peluru secara tak sengaja.
Kepala Pemerintahan Daerah, Pierre N'Gahane, mengatakan penyelidikan yudisial telah diluncurkan. "Penyelidikan sedang kami proses dan ya, tanpa diragukan lagi, petugas telah menembakkan secara sengaja," ungkap N'Gahane. Penembak jitu ini berasal dari unit perlindungan khusus di dekat Poitiers terdekat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Presiden Hollande dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir Maret 2017 nanti. Menlu Retno bersama Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Prancis Jean-Marc Ayrault telah mengadakan pertemuan bilateral terkait kunjungan tersebut pada hari Selasa, 28 Februari 2017, di Gedung Pancasila Kemenlu RI.