Menguak Operasi Intelijen Korea Utara di Malaysia
- REUTERS/Damir Sagolj
VIVA.co.id – Little India. Sebuah daerah kecil di ibu kota Kuala Lumpur, Malaysia. Kawasan ini menyediakan berbagai macam benda-benda khas dari negeri asalnya, India. Bisa dibilang, Little India mirip dengan China Town di Petaling Street.
Di kawasan ini terdapat bangunan kumuh berlantai dua. Sekilas, bangunan itu tampak biasa saja dan tidak mengundang perhatian banyak orang. Namun begitu, bangunan kumuh ini sebenarnya sebuah perusahaan peralatan militer milik Korea Utara bernama Glocom, singkatan dari Global Communications Co.
Glocom juga berperan sebagai markas agen intelijen Korea Utara yang beroperasi di Negeri Jiran. Perusahaan ini menjual peralatan radio tempur. Padahal, itu dilarang akibat sanksi keras Perserikatan Bangsa Bangsa terhadap program nuklir Korea Utara.
Tak heran mengapa Glocom menjadi “safe house” para pejuang telik sandi, karena dikendalikan oleh Reconnaissance General Bureau, badan intelijen Korea Utara yang bertugas untuk operasi dan pengadaan senjata di luar negeri.
RGB langsung di bawah pengawasan pemimpin tertinggi Korea Utara dan berkantor pusat di Pyongyang. Mengutip situs Reuters, Senin, 27 Februari 2017, diketahui bahwa Glocom telah mengiklankan produknya lebih dari 30 sistem radio untuk militer dan paramiliter.
Perusahaan ini juga memiliki situs, yakni glocom.com.my. Namun, sejak akhir tahun lalu, situsnya tidak aktif lagi, dan alamat perusahaan serta nomor kontak resmi yang tercatat di Little India pun juga tidak merespons ketika Reuters mencoba untuk menghubungi.
Pan Systems
Saat dikonfirmasi ke Badan Penanaman Modal Malaysia, nama Glocom tidak ada di daftar perusahaan yang resmi. Akan tetapi, terdapat dua perusahaan Malaysia yang dikendalikan oleh pemegang saham dari Korea Utara, di mana direksinya terdaftar juga dalam jajaran manajemen Glocom pada 2009.
Menurut database "WHOIS", yang mengungkapkan kepemilikan situs, glocom.com.my telah didaftarkan pada 2009 oleh sebuah entitas yang disebut International Global System dengan menggunakan alamat "Little India".
Mobil Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol, saat keluar dari kantor kedutaan.
Sebuah nama perusahaan yang sama, International Golden Services, terdaftar sebagai pengontak di situs Glocom. Selain itu, Korea Utara juga punya kantor cabang di Singapura bernama Pan Systems.
Pada Juli 2016, PBB telah menangkap pesawat dan mengamankan peralatan komunikasi militer Korea Utara yang dikirim dari China ke Eritrea di Afrika. PBB tidak menyebutkan negara yang mencegat pesawat pembawa alat komunikasi tersebut.
Namun, PBB hanya menginformasikan telah menyita 45 kotak berisi radio tempur beserta aksesorisnya berlabel Glocom. Seorang juru bicara misi Korea Utara di PBB kepada Reuters mengaku tidak memiliki informasi sama sekali tentang Glocom.
Resolusi PBB nomor 1874 yang dikeluarkan pada 2009 menyebutkan memperluas embargo senjata terhadap Korea Utara, termasuk peralatan militer dan semua material terkait. (one)