Dubes Malaysia di Korea Utara Ditarik Pulang
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id – Kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menimbulkan gejolak politik yang serius di antara kedua negara.
Pemerintah Malaysia telah menarik pulang Duta Besar mereka di Pyongyang, dan memanggil Duta Besar Korea Utara untuk meminta penjelasan.
Duta Besar Korea Utara untuk Kuala Lumpur, Kang Chol, mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak percaya penyelidikan Malaysia. "Sudah tujuh hari sejak kejadian itu tapi tidak ada bukti yang jelas tentang penyebab kematian dan saat ini kita tidak bisa mempercayai penyelidikan oleh polisi Malaysia meskipun hasilnya [masih harus] diperoleh. Ini hanya meningkatkan keraguan bahwa ada tangan orang lain di belakang penyelidikan."
Dia mengatakan, bahwa insiden itu telah "dipolitisir" dan menyebut korban sebagai Kim Chol - nama lain yang digunakan oleh orang yang sudah mati. Malaysia menjawab bahwa tuduhan diplomat Korea Utara didasarkan pada ‘delusi, kebohongan dan setengah kebenaran’.
Dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan oleh BBC, 20 Februari 2017, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan, setiap tuduhan bahwa polisi Malaysia tidak melakukan investigasi dengan independen atau tidak memihak, ‘sangat menghina Malaysia’.
Perdana Menteri Malaysia sebelumnya membela polisi negara dan berharap Korea Utara bisa memahami bahwa saat ini, Malaysia sedang menerapkan aturan hukum di Malaysia.
Kim Jong-nam meninggal dalam keadaan misterius pekan lalu di bandara di ibukota Malaysia Kuala Lumpur. Polisi percaya ia diracun. Polisi Malaysia mengatakan mereka sekarang mencari empat warga Korea Utara yang buron.
Sementara itu video yang tampaknya menunjukkan rekaman CCTV serangan terhadap Kim Jong-nam telah muncul dan ditayangkan di televisi Jepang dan Indonesia. (mus)