Kemlu Minta Pasukan RI di Sudan Segera Dipulangkan
- Viva.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, menegaskan keprihatinannya atas lambatnya proses investigasi yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap dugaan penyelundupan senjata yang dilakukan personel pasukan perdamaian Indonesia di Darfur, Sudan.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia, sebagai salah satu kontributor penyumbang pasukan terbesar, memiliki komitmen sangat tinggi terhadap organisasi internasional tersebut. Seperti diketahui, Indonesia tergabung dalam Kontingen Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit (FPU) 9.
Oleh karena itu, menurut Retno, hendaknya hal-hal seperti ini tidak seharusnya dialami oleh pasukan Indonesia. "Pasukan Polisi Indonesia harus segera dipulangkan. Apalagi, investigasi awal tidak menunjukkan adanya bukti mereka melakukan hal yang dituduhkan," kata Retno kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gueterres, melalui keterangan tertulisnya, Senin 20 Februari 2017.
Retno dan Gueterres bertemu di sela pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di kota Bonn, Jerman, Minggu, 19 Februari 2017. Menanggapi hal ini, Gueterres mengakui bahwa kontingen Indonesia memiliki reputasi yang sangat baik dan menyampaikan bahwa proses investigasi masih terus dilakukan.
Namun demikian, ia menyampaikan, kehadiran Indonesia tidak lagi dibutuhkan di Darfur, sehingga mereka bisa kembali ke Indonesia. Setelah bertemu dengan sekjen PBB, Retno juga berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Sudan, Ibrahim Ghandour.
"Kami meminta dukungan menlu Sudan untuk membantu proses pemulangan pasukan kita. Alhamdulillah, mereka akan membantu mempercepat proses pemulangan seluruh pasukan Indonesia," tuturnya. (art)