Malaysia Geram atas Tudingan Tak Berdasar Korea Utara
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id – Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol, mendatangi Kementerian Luar Negeri Malaysia di Wisma Putra, Kuala Lumpur, hari ini. Dubes Kang, yang datang pukul 09.54 waktu setempat, langsung menuju Wisma Putra lantaran ia memprotes pemerintah Malaysia yang enggan melepaskan jenazah Kim Jong-nam.
Ia memenuhi panggilan Wakil Sekretaris Jenderal I Kementerian Luar Negeri, Raja Nurshirwan Zainal Abidin. Seperti dilansir situs The Star, Senin, 20 Februari 2017, Dubes Kang mengekspresikan kekecewaannya yang mendalam atas keputusan yang ditetapkan Kemenlu Malaysia dan kebijakan atas postmortem kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tersebut.
"Kami menyatakan kecewa dan tidak puas apa yang dilakukan Kemenlu Malaysia terhadap jenazah saudara pemimpin kami," ungkapnya, dalam pernyataan resmi.
Ia juga mengaku telah menuntut pembebasan jenazah Jong-nam tanpa penundaan dan mengklaim permintaan Kedutaan Besar Korea Utara ditolak meskipun telah menyertakan dokumen resmi kepada Kemenlu.
Dubes Kang juga menuduh Malaysia berkolusi dan bermain dalam wilayah kekuatan eksternal. Sementara itu, Malaysia telah memulangkan Duta Besarnya di Korea Utara sebagai bentuk timbal balik atas kritik pedas yang dilayangkan Dubes Kang kepada Malaysia.
Wisma Putra melihat tuduhan tak berdasar dilontarkan oleh Dubes Kang sebagai penodaan reputasi negara. Raja Nurshirwan mengaku telah transparan mengenai penyebab kematian Jong-nam. Menurutnya, Kedubes Korea Utara di Malaysia juga telah diinformasikan perkembangan terkait dengan masalah dan proses yang melibatkan hukum Malaysia.
"Untuk alasan ini, pemerintah Malaysia memandang kritik yang dilontarkan Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea adalah tidak berdasar. Pemerintah Malaysia sangat serius terhadap segala bentuk upaya yang akan menodai reputasinya," kata Raja Nurshirwan.
Kepolisian Malaysia mengatakan sebelumnya telah menangkap seorang pria warga negara Korea Utara sehubungan dengan pembunuhan Kim Jong-nam. Tetapi empat tersangka warga Korea Utara lainnya melarikan diri dari Malaysia, sesaat setelah kasus pembunuhan ini terjadi.
Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Jong-un, tewas setelah cairan tak teridentifikasi disemprotkan ke wajahnya di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Senin 13 Februari 2017. Pemerintah Seoul mengatakan serangan itu dilakukan oleh agen-agen perempuan atas perintah pemerintah Pyongyang. (one)