Polisi Thailand 'Dikerjai' Biksu Buddha
- REUTERS.com
VIVA.co.id – Kepolisian Thailand gagal menemukan Phra Dhammajayo (72), seorang biksu berpengaruh, yang dicari karena dugaan pencucian uang walaupun sudah melakukan pencarian di sekeliling Kompleks Biara Dhammakaya, Bangkok.
Mengutip situs BBC, Jumat, 17 Februari 2017, sebanyak empat ribu personel gabungan polisi dan tentara memasuki kompleks biara sejak Kamis, 16 Februari 2017, berdasarkan surat perintah untuk mencari dan menangkap Dhammajayo selama 10 hari.
Pada Juni 2016, upaya polisi untuk memasuki Kompleks Biara Dhammakaya juga tidak berhasil karena 10 ribu pengikutnya memblokir jalan masuk. Polisi hanya menemukan peralatan medis di beberapa ruang yang mereka perkirakan menjadi tempat bersembunyi Dhammajayo.
Phra Dhammajayo - yang dilaporkan tidak ke luar kuil selama beberapa bulan - menyatakan bahwa tuduhan pencucian uang terhadap dirinya adalah berlandaskan politik. Sementara Juru Bicara Biara Dhammakaya, Phra Sanitwong Wutthiwangso, mengaku tidak tahu-menahu apakah Dhammajayo berada di dalam biara atau berhasil melarikan diri.
"Saya tidak tahu di mana dia. Saya tidak melihatnya sekitar sembilan bulan ini," kata Wutthiwangso. Akibat Dhammajayo tidak juga menyerahkan diri, maka ditempuh upaya berdasarkan Undang-Undang Keamanan Darurat dengan menempatkan biara berada di bawah kendali militer.
Dhammajayo pernah bilang bahwa dirinya tidak bisa diperiksa karena sakit. Ia diduga menerima dana 1,2 miliar baht atau Rp456,6 miliar dari sebuah koperasi simpan pinjam serta memiliki kaitan erat dengan mantan Perdana Menteri Thailand terguling, Thaksin Shinawatra.
Biara Dhammakaya, yang didirikan pada 1970, berbeda dengan biara-biara lainnya di Thailand. Sebab, biara ini merupakan sebuah kompleks yang luas dengan bangunan megah yang berbentuk seperti piring terbang.
Selain bangunannya yang 'di luar kebiasaan', ritualnya pun dianggap lebih mencerminkan sekte kharismatis dengan meditasi yang ditata seperti sebuah pertunjukan.