Pernikahan di India akan Kena Pajak
- dailymail
VIVA.co.id – Borosnya rakyat India saat merayakan pernikahan mungkin akan segera jauh berkurang. Sebuah RUU kini tengah digodok untuk mengurangi pemborosan yang terjadi saat pernikahan.
Diberitakan oleh BBC,15 Februari 2017, RUU tersebut tak hanya membatasi tamu undangan dan makanan yang disajikan untuk menghindari pemborosan, namun RUU itu juga mengusulkan pemberian pajak pada pengantin dengan pernikahan paling boros.
Mereka yang menghabiskan biaya pernikahan hingga 500.000 rupee atau minimal Rp90 juta diwajibkan memberikan 10 persen dari biaya keseluruhan untuk pajak, yang bisa digunakan untuk membiayai pernikahan pengantin miskin.
RUU itu diajukan setelah muncul kemarahan setelah beberapa pernikahan di kalangan orang kaya India dikabarkan menghabiskan biaya yang amat fantastis.
Bulan November, pernikahan seorang pengusaha dan Brahmani, anak perempuan mantan Menlu India G Janardhana Reddy dikabarkan menghabiskan biaya nyaris mencapai Rp1 triliun. Besaran biaya yang fantastis itu menimbulkan protes karena jutaan rakyat India sedang berjuang untuk mengatasi krisis keuangan. Hal paling menakjubkan adalah undangan berlapis emas dengan layar LCD berharga sekitar 10 juta rupiah per buah.
Ranjeet Ranjan, anggota Parlemen yang paling gencar mengajukan RUU Pernikahan 2016 itu mengatakan kepada kantor berita PTI, saat ini pernikahan sudah berubah. Bukan lagi sebagai sebuah lembaga pengesahan, namun menjadi ajang pamer kekayaan.
"Hasilnya, banyak rakyat miskin mendapat tekanan sosial yang luar biasa untuk menghabiskan lebih banyak lagi," ujarnya seperti dikutip oleh BBC. "Hal ini perlu dikaji lagi karena bisa merugikan masyarakat luas," katanya menambahkan.