AS Butuh Tiga Tahun Bangun Perbatasan dengan Meksiko

Jumat, 10 Februari 2017 - 20:00 WIB

Oleh :

Endah Lismartini

Presiden AS Donald John Trump

Sumber :

REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Perjuangan Presiden AS Donald Trump untuk mewujudkan rencananya membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko akan sangat berat. Sebuah dokumen yang bocor ke Reuters menyebutkan rencana tersebut membutuhkan dana hingga US$26 miliar, dan waktu pembangunan yang diperkirakan lebih dari tiga tahun.

Baca Juga :

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Sebuah laporan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebutkan, angka yang disampaikan jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh Trump saat kampanye, yaitu sekitar US$12 miliar. Sementara itu, Juru Bicara Partai Republik Paul Ryan dan Pemimpin Senat Mayoritas Mitch McConnell sempat mengatakan angka perkiraan mereka adalah sekitar US$15 miliar.

Laporan dalam dokumen itu akan dipresentasikan kepada Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri John Kelly beberapa hari ke depan. Meskipun, pemerintah belum tentu mengambil tindakan atas rekomendasi tersebut.

Dalam dokumen tersebut dijabarkan apa saja yang dibutuhkan dalam tahap pembangunan perbatasan berupa pagar dan dinding yang akan menutupi wilayah sepanjang 2.000 kilometer. Diperkirakan pembangunan tersebut baru selesai pada 2020.

Sekitar 1.046 kilometer di antaranya sudah terbangun, pembangunan yang akan dilakukan nanti hanya meneruskan sisanya. Banyak perkiraan biaya dan jadwal pembangunan sudah dilayangkan Trump dalam kampanyenya yang berjanji akan membangun perbatasan.

Baca Juga :

Dokumen yang dilihat oleh Reuters, menyebut sebuah kelompok yang ditugaskan oleh John Kelly telah merampungkan laporan tersebut sebelum bergerak maju dengan meminta dana pembayar pajak AS dari Kongres dan memulai konstruksi.

Seorang Juru Bicara dari Departemen Keamanan Dalam Negeri mengaku belum bisa mengomentari atau mengonfirmasi dokumen tersebut. Juru bicara Gedung Putih juga memberikan jawaban yang senada, terlalu prematur jika memberikan komentar atas laporan yang belum secara resmi dipresentasikan pada presiden. (art)