10 Tahun, Perdagangan Iran-RI Anjlok ke US$300 Juta
- VIVA.co.id/Avra Augesty
VIVA.co.id – Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi menyebut tidak adanya transaksi perbankan menjadi penyebab menurunnya hubungan perdagangan Iran dan Indonesia.Â
Meski demikian, pascapencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran, hubungan kedua negara yang mayoritas Muslim ini kembali normal.
"Usai sanksi dicabut, apa yang telah Iran sepakati dengan Indonesia adalah membawa hubungan perdagangan ini ke tingkat yang lebih baik. Tahun ini, nilai perdagangan yang telah dicapai sebesar US$2 miliar. Itu baru tujuan jangka pendek," kata Dubes Valiollah, di Jakarta, Kamis malam, 9 Februari 2017.
Perdagangan Iran dan Indonesia berada di titik terendah sejak 10 tahun terakhir, di mana turun drastis dari sekitar US$1 miliar menjadi hanya US$300 juta pada 2015
Indonesia menyatakan setuju untuk membuka transaksi dengan perbankan Iran setelah sanksi ekonomi terhadap negeri Mullah itu resmi dicabut.
Selama ini kerja sama ekonomi dan investasi terkendala karena belum dibukanya transaksi perbankan dari kedua negara. "Saya sangat berharap atas tekad besar kedua negara dan bantuan para pengusaha agar tercapai kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan," ungkapnya.
Meski mendapat sanksi ekonomi berpuluh tahun, Dubes Valiollah mengaku bahwa adanya kepemimpinan yang bijaksana membuat Iran tetap mampu menghasilkan kemajuan pembangunan serta pencapaian luas di sejumlah sektor, antara lain kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta energi.