Hanya di China, Terjadi Reuni Keluarga Terbanyak di Dunia

Foto keluarga Ren diambil menggunakan drone.
Sumber :
  • BBC/Zhang Liang Zhong

VIVA.co.id – Tahun baru China atau Imlek selalu menjadi kesempatan untuk berkumpul bagi keluarga-keluarga di negara tersebut. Seperti Lebaran di Indonesia, saat Imlek adalah momentum untuk saling merekatkan ikatan keluarga.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Media Inggris BBC, memberitakan sebuah pertemuan keluarga dengan jumlah anggota yang mungkin paling banyak di dunia, yaitu 500 orang, berkumpul di Desa Shishe, sebelah timur Provinsi Zhejiang, China.

Fotografer Zhang Liangzong mengambil foto keluarga Ren menggunakan drone. Kepada BBC, Zhang mengatakan, keluarga Ren yang merupakan warga asli desa tersebut bisa ditelusuri hingga 851 tahun. Sayangnya, pohon keluarga mereka tidak lagi diperbarui sejak delapan dekade yang lalu.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Sesepuh desa lalu melakukan pendataan ulang melalui pohon keluarga yang lama. Menurut Zhang, dari hasil penelusuran, mereka berhasil mendapatkan 2.000 data dari tujuh generasi.

Selanjutnya, sesepuh desa melengkapi pohon keluarga itu dengan mengadakan sebuah reuni besar dan mengatur pertemuan untuk lebih dari 500 orang. Mereka datang dari berbagai wilayah, di antaranya Beijing, Shanghai, Xinjiang, dan Taiwan.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Kepala Desa Ren Tuanjie mengatakan kepada Xinhua, satu alasan untuk memahami ke mana keturunan mereka menyebar, di mana berakhir, dan bagaimana mereka hidup untuk menghitung nenek moyangnya.

"Alasan lainnya adalah mengenalkan keturunan-keturunan Ren di seluruh negara mengenai akar keluarga mereka. Jadi, ke mana pun mereka pergi, tak akan lupa dari mana mereka berasal," ujar Ren yang merupakan generasi ke-26, dan kebetulan dalam bahasa China nama Ren artinya "bertemu."

Meskipun pamer foto keluarga besar saat Imlek di China adalah hal biasa, tapi foto keluarga Ren mencuri perhatian. Foto tersebut bahkan dimuat menjadi headline di salah satu harian.

Sementara itu, di jejaring media sosial China, Weibo, penyebaran foto tersebut dipenuhi berbagai komentar penuh canda.

Seorang netizen bertanya, "Bagaimana jika di antara mereka kemudian ada yang saling jatuh cinta? Apakah mereka bisa menikah?" Netizen lain bahkan bertanya soal amplop merah, atau angpao yang biasa dibagikan saat Imlek. "Bagaimana cara mereka memberikan angpao? Tidakkah itu akan membuat si pemberi menangis?"

Pengguna Weibo lainnya mengatakan, "Anggota termuda akan menjadi yang paling beruntung, karena ia mendapatkan banyak sekali angpao hingga tangannya melemah." (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya