Intervensi Militer Bukan Solusi Efektif untuk Kashmir
- icetrail.blogspot.com
VIVA.co.id – Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis, mengatakan kekerasan yang terjadi di Kashmir sebenarnya adalah masalah global. Menurutnya, Kashmir sengaja dijadikan "umpan" untuk India dan Pakistan saat Inggris, negara yang menjajah kedua negara itu, menguasai dunia.
Tahun ini, kata Iskan, merupakan kesempatan bagi Kashmir untuk merdeka. Menurutnya, keinginan rakyat Kashmir untuk menentukan masa depannya tidak dapat dihalangi oleh siapapun, termasuk oleh India dan Pakistan. Alasannya, karena Kashmir tidak mau dizalimi secara membabi buta oleh kedua negara yang bertikai itu.
"Saya berharap, kemenangan Kashmir nanti adalah kemenangan diplomasi. Saya ulangi lagi, kemenangan Kashmir adalah kemenangan diplomasi," ujar Iskan saat mengisi acara "Kashmir Solidarity Day" di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Februari 2017.
"Saya berharap, teman-teman Pakistan jangan terus mengeluh dan merasa dizalimi. Yang harus kita lakukan adalah melakukan inovasi. Kita pikirkan apa yang belum mereka (India) pikirkan dan mereka (India) tidak bisa memikirkan apa yang kita pikirkan," Iskan menambahkan.
Sementara itu, ditemui di saat yang sama, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, menyampaikan jika pihaknya sangat terbuka akan menerima inisiatif dan bantuan dari pemerintah Indonesia demi mewujudkan perdamaian di Kashmir.
Begitu pula untuk menyelesaikan konflik, entah itu menjadikan Indonesia sebagai pihak penengah melalui dialog antar agama bagi komunitas Muslim dan Hindu di Kashmir atau dengan meninjau langsung keadaan dan kondisi di Kashmir agar tahu akar permasalahan yang sebenarnya.
"Saya akan menerima dengan senang hati inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk membantu kami menyelesaikan konflik di Kashmir. Namun saat ini, kami belum membicarakannya dengan Kementerian Luar Negeri RI," tutur Dubes Aqil.
Meski demikian, Dubes Aqil tidak mendukung segala bentuk bantuan militer sebagai solusi konflik tersebut. Menurut Dubes Aqil, solusi militer justru akan makin memperkeruh suasana.
"Kasus Kashmir tidak dapat diselesaikan dengan solusi militer. Yang kami inginkan adalah Dewan Keamanan PBB bertindak cepat dan tegas. Selain itu, kami mengajak negara-negara sahabat untuk turut serta membantu. Jadi, kami sama sekali tidak mendukung tindakan militer untuk isu Kashmir," tuturnya. (ase)