Perkuat Hubungan dengan Afsel, RI Manfaatkan Faktor Sejarah

Menlu Retno (kiri) dan Menlu Afsel Maite Nkoana-Mashabane.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Kemlu RI

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menilai, kedekatan sejarah Indonesia dan Afrika Selatan menjadi fondasi kuat untuk mengembangkan kerja sama ekonomi kedua negara.

Industri Makanan dan Minuman Berpeluang Rebut Pasar IORA

Hal ini disampaikan Retno saat bertemu Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane, di Cape Town, Afrika Selatan, Selasa, dalam format Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC).

"Kedekatan sejarah Indonesia dan Afrika Selatan menjadi fondasi kuat untuk mendorong para pengusaha memanfaatkan peluang yang masih banyak terbuka," ujar Retno, dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Februari 2017.

KTT IORA Momentum Dongkrak Ekspor RI

Sebagai langkah konkret, kedua menteri luar negeri ini sepakat menyelesaikan rencana aksi kemitraan strategis 2017-2021, sebagai acuan kerja sama bidang ekonomi. Selain itu, kedatangan Retno sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo untuk IORA. Seperti diketahui, Indonesia menjabat posisi ketua IORA.

"Kami membahas kerja sama ini sekaligus persiapan Konferensi Tingkat Menteri IORA di Jakarta awal Maret 2017," tuturnya.

Indonesia Siap Bantu Rekonstruksi Yaman

Pada kesempatan yang sama, Nkoana-Mashabane menyambut baik peran Indonesia sebagai ketua IORA yang telah mengambil langkah untuk memperkuat arsitektur kawasan Samudra Hindia.

"Dengan kerja sama IORA yang kuat, negara-negara di Samudra Hindia akan berkontribusi lebih banyak terhadap perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan serta dunia," tutur Nkoana-Mashabane.

Nilai perdagangan Indonesia-Afrika Selatan pada periode Januari-Oktober 2016 mencapai US$860 juta. Ekspor utama Indonesia, antara lain kendaraan bermotor, karet, alas kaki, ban, dan kertas. Adapun jumlah wisatawan Afrika Selatan yang berkunjung ke Indonesia pada 2015 sebanyak 25.048 orang. (art)

Kapal Perang SSV1 Buatan PT PAL (Persero) yang dibeli Angkatan Laut Filipina.

Beberapa Negara Tertarik Pesan Kapal Buatan PT PAL

Rata-rata dari negara Afrika.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2017