Sampul Majalah Jerman Tampilkan Kesadisan Trump
- Reuters
VIVA.co.id – Majalah Der Spiegel yang terbit di Jerman menampilkan sampul yang menimbulkan kontroversi. Melalui edisi mereka yang terbit pada Sabtu, 4 Februari 2017, Der Spiegel menampilkan Trump dengan kepala patung Liberty di salah satu tangan sedangkan tangan lainnya menggenggam pisau yang bersimbah darah. Di gambar tersebut mereka membubuhi judul, "America First."
Pemunculan kartun tersebut membuat Trump dan kabinetnya marah. Kemunculan gambar tersebut juga memicu perdebatan di Twitter, di media Jerman, dan internasional.
Namun Pemimpin Redaksi majalah Der Spiegel, Klaus Brinkbaeumer, segera melakukan klarifikasi. Mereka mengatakan, Der Spiegel tak memprovokasi siapapun. Klaus juga mengaku terkejut dengan reaksi yang timbul setelah kartun tersebut mereka publikasikan.
"Kami ingin menunjukkan apa yang terjadi saat ini. Ini tentang demokrasi, ini tentang kebebasan pers, kebebasan keadilan, dan semua hal yang secara serius terancam punah," ujarnya saat diwawancara oleh Reuters TV, 6 Februari 2017.
"Jadi yang kami lakukan adalah membela demokrasi. Apakah ini sudah waktunya serius? Ya, inilah waktunya. Melalui cover ini, kami menyampaikan bahwa Presiden Amerika telah menghancurkan simbol yang menyatakan selamat datang untuk imigran dan pengungsi di Amerika sejak 1886," ujarnya menambahkan.
Hubungan AS dan Jerman mengalami degradasi setelah Presiden AS mencela keputusan Merkel yang membuka pintu untuk menampung pengungsi dari Timur Tengah. Trump mengatakan keputusan tersebut sebagai sebuah kebodohan.
Majalah Der Spiegel yang terbit pada Sabtu, 4 Februari 2017, menampilkan kartun Trump yang menggambarkan seolah ia memotong kepala patung Liberty. Kartun tersebut ditampilkan di halaman belakang majalah tersebut. Gambar tersebut langsung memunculkan beraneka komentar.
Alexander Graf Lambsdorff, anggota Germany's Free Democrats (FDP), yang juga Presiden Uni Eropa mengatakan, cover tersebut "tak memiliki rasa." Sementara harian Die Welt mengatakan gambar tersebut "merusak jurnalisme." Harian Jerman lainnya, The Frankfurter Allegemeine Zeitung membela Der Spiegel dengan mengatakan gambar tersebut adalah "gambaran terdistorsinya Trump. Dan gambar itu bisa ia gunakan untuk bekerja lebih karena imej-nya sudah terdistorsi oleh pers." (one)