Penyerang Museum Paris Beli Parang di Toko Senjata
- REUTERS/Regis Duvignau
VIVA.co.id – Perlahan, pihak berwenang di Prancis mulai mengetahui identitas pemuda yang melakukan penyerangan di Museum Louvre di Ibu Kota Paris.
Menurut Jaksa Francois, berdasarkan data yang dihimpun, pemuda itu diperkirakan berusia 29 tahun, warga negara Mesir. Pemuda itu juga diduga telah melakukan perjalanan ke Paris dari Dubai dengan menggunakan visa turis pada bulan lalu.
Hingga saat ini pihak kepolisian setempat masih terus menyusuri, apakah pelaku merupakan tersangka tunggal atau memiliki jaringan untuk melakukan penyerangan.Â
Pelaku dikabarkan dalam kondisi kritis setelah ditembak tentara Prancis. Salah satu tentara mengalami luka ringan setelah pelaku mencoba memaksa masuk ke dalam museum.
Pada saat kejadian, ratusan pengunjung berada di dalam museum yang terkenal sebagai rumah bagi karya seni terkenal, termasuk Mona Lisa.
Selain memuji aksi yang dilakukan tentaranya, Presiden Prancis Francois Hollande berharap mengetahui secara pasti identitas dan motivasi tersangka.Â
"Operasi ini mencegah serangan yang bersifat teroris meninggalkan sedikit keraguan," kata  Francois Hollande seperti dilansir BBC, Sabtu, 4 Februari 2017,.
Jaksa Molins mengatakan bila pria Mesir tersebut tidak memiliki identitas. Namun, data telepon genggam menunjukkan ia telah tiba di Prancis pada 26 Januari setelah memperoleh visa turis selama satu bulan di Dubai.
Namun, Molis mengingatkan, pemerintah belum secara resmi mempublikasikan identitas tersangka. Meski sumber keamanan Mesir mengatakan telah mengidentifikasi tersangka menurut laporan kantor berita Reuters.
Tersangka diyakini tinggal di distrik 8 ibu kota. Di sana, ia membeli dua buah parang dari toko senjata untuk melakukan penyerangan ke museum.