Trump Ikut Bereaksi soal Penyerangan di Museum Louvre
- REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id – Seorang pria menyerang tentara Prancis di museum Louvre. Pria yang berasal dari Kairo, Mesir, tersebut diketahui membawa parang. Ia melakukan penyerangan terhadap tentara, saat pemeriksaan tas di dekat museum yang berada di Paris tersebut.
Pelaku diketahui bernama Abdullah Reda al-Hamamy. Ia lahir di Dakahlia, sebuah provinsi di Kairo. Atas perbuatannya tersebut, pria berusia 29 tahun ini ditembak bagian perutnya. Luka tembak yang dideritanya cukup parah dan serius. Ia dirawat di rumah sakit dalam penjagaan yang superketat.
Sementara itu, Presiden Prancis, Francois Hollande menyebutkan aksi pria itu sebagai serangan teroris.
Seperti dilansir dari Reuters, aksi Abdullah Reda al-Hamamy juga menjadi sorotan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia berkomentar melalui akun Twitter miliknya. Trump menilai peristiwa itu sebagai serangan radikal teroris.
"Teroris radikal Islam baru menyerang museum Louvre di Paris. Jadilah pintar AS," tulisnya.
Namun, seperti dilansir dari Express.co.uk, banyak yang mencibir tweet Trump tersebut. Ia dinilai begitu cepat bereaksi soal serangan 'jihad' tetapi tidak berkomentar soal serangan masjid di Quebec, Kanada, yang menyebabkan enam orang tewas.
Sementara itu, setelah kejadian, kepolisian langsung menjaga ketat lokasi. Menurut menteri kebudayaan Prancis, museum akan kembali dibuka hari ini, Sabtu 4 Februari 2017. (art)