Kronologi Penyerangan Tentara di Museum Louvre
- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id – Tentara Prancis mengalami luka parah dan serius saat mendapat serangan dari seorang pria di Museum Louvre, Prancis, Jumat 3 Februari 2017. Kepolisian Prancis mengungkapkan bahwa pelaku merupakan warga negara Mesir. Pelaku diketahui bernama Abdullah Reda al-Hamamy.
Pelaku dikabarkan dalam kondisi kritis setelah ditembak tentara Prancis. Menurut aparat kejaksaan setempat seperti dilansir dari Reuters, pria itu berusia 29 tahun. Ia tiba di Prancis sejak 26 Januari lalu. Pelaku datang ke Paris setelah mendapatkan visa turis di Dubai.
Saat ini, polisi sedang mencari tahu apartemen yang disewa pelaku selama tinggal di Prancis. Pihak berwajib sedang mencari informasi, apakah ia melakukan penyerangan itu seorang diri atau atas perintah seseorang.
Dalam jumpa pers, Jaksa Francois Molins mengungkapkan, saat melakukan penyerangan, pelaku mengenakan kaus hitam. Ia menyerang tentara saat tasnya diperiksa di dekat Museum Louvre. Ia memukul seorang tentara, dan merobohkan tentara lainnya ke tanah.
"Parang berada di tangannya," kata Molins. Ia menjelaskan, saat pelaku hendak kembali menyerang, tentara yang jatuh ke tanah langsung menembak bagian perutnya. Saat diperiksa isi tasnya tidak ditemukan bahan peledak.
Sementara itu, Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan bahwa peristiwa itu merupakan serangan teroris. Hollande memuji keberanian dan tekad para tentaranya. (art)